Tulisan ini bertujuan mengungkap nalar sosial-politik dalam penafsiran Sayyid Quthb terhadap QS. Al-Nas, yang sekalipun terbatas pada analisis konten tetapi penulis berargumentasi bahwa konten tafsir tidak lepas dari pengaruh kondisi penafsirnya. Tulisan ini menggunakan metode deskripsi-analitis berdasarkan pendekatan kualitatif dalam mendiskusikan tafsiran Sayyid Quthb atas QS. Al-Nas. Dari sini, tulisan ini menemukan bahwa nalar sosial-politik Sayyid Quthb memposisikan QS. Al-Nas sebagai surah pertempuran, di mana umat beriman melawan setan. Penafsirannya mengarahkan kepada: (1) Pelaku kejahatan (musuh umat beriman) adalah setan -baik langsung iblis/jin, maupun dalam bentuk manusia. (2) Setan membisikkan kejahatan sebagai serangan kepada manusia yang tak terhenti selama kehidupan, dan bisikan setan yang paling berbahaya dilakukan oleh manusia. (3) Umat beriman dianjurkan senantiasa berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah SWT sebagai upaya strategi perlindungan dan perlawanan terhadap serangan setan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024