Laboratorium medis memberikan pelayanan pengujian dan diagnosa penyakit melalui pemeriksaan spesimen, dengan menjaga parameter standar baku mutu laboratorium melalui pemantauan suhu dan kelembapan udara. Pengelolaan laboratorium yang kurang baik dapat berdampak pada penyebaran mikroorganisme, kerusakan spesimen dan kualitas alat, serta hasil diagnosa. Pemantauan dilakukan oleh tenaga medis secara manual menggunakan thermohygrometer. Keterbatasan kemampuan tenaga medis menjadi kendala dalam pemantauan laboratorium secara berkelanjutan. Penelitian ini mengembangkan sistem klasifikasi kondisi laboratorium medis berdasarkan suhu dan kelembapan menggunakan algoritma Jaringan Syaraf Tiruan (JST) untuk melakukan pemantauan secara otomatis dan berkelanjutan. Sistem dirancang multinode, terdiri dari node master dan slave dengan NodeMCU ESP8266 dan sensor DHT22 sebagai komponen penyusun. Sistem mengakuisisi suhu dan kelembapan dan mengklasifikasikan laboratorium menjadi kelas layak dan tidak layak. Proses klasifikasi menggunakan 200 data sebagai dataset untuk membangun model dengan library TensorFlow. Pengujian dilakukan dengan menempatkan node pada titik berbeda dalam satu ruangan laboratorium. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata error sensor DHT22 pada node master dalam akuisisi suhu sebesar 0.71% dan kelembapan sebesar 2.29%. Serta pada node slave rata-rata error sensor dalam akuisisi suhu sebesar 0.67% dan kelembapan sebesar 2.11%. Sistem mendapatkan tingkat akurasi 80% dalam mengklasifikasikan kondisi laboratorium medis dengan waktu komputasi rata-rata mencapai 174.4 ms pada 25 data uji. Kata kunci: Laboratorium Medis, Pemantauan Standar Laboratorium, Suhu, Kelembapan, Klasifikasi, Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Copyrights © 2025