Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Strategi pemberdayaan dapat diimplikasikan melalui program dan kegiatan yang diinisiasi oleh individu, kelompok atau komunitas, maupun pemerintah yang memiliki kepedulian terhadap kondisi yang ada di masyarakat. Keberhasilan pemberdayaan kepada masyarakat tentu dapat dilihat dengan terwujudnya kesejahteraan yang kontinu atau berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberdayaan ekonomi melalui program dan aktivitas Pasar Yosomulyo Pelangi. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dan analisis dokmentasi. Data primer penelitian ini adalah Penggagas Pasar Yosomulyo Pelangi dan Pengelola serta Anggota Komunitas Pasar Yosomulyo Pelangi. Adapun data sekundernya melalui beberapa sumber pustaka seperti artikel jurnal, artikel berita, buku dan lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perwujudan pemberdayaan ekonomi pada masyarakat di Yosomulyo diimplikasikan melalui tahapan pemberdayaan pembangunan kesadaran, penguatan kapasitas, dan pelaksanaan. Dimana pada strategi pelaksanaan pemberdayaan diwujudkan melalui program pesantren kewirausahaan serta pasar Ahad. Akibat pengembangan yang dilakukan secara berkelanjutan, terdapat indikator keberhasilan pemberdayaan ekonomi melalui aktivitas Payungi dengan terciptanya kesejahteraan masyarakat yang dilihat dari peningkatan pendapatan masyarakat dan berkembangnya sumber daya manusia. Kendala utama terdapat pada pengimplementasian pemberdayaan masyarakat di Yosomulyo Pelangi yakni terdapat pada pembangunan kesadaran, yang dimana masyarakat atau anggota komunitas Payungi tidak memiliki komitmen yang kuat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan ini, mitigasi risiko dari hambatan ini, pihak Payungi secara rutin melaksanakan kegiatan Pesantren Wirausaha pada setiap malam Kamis yang diperuntukkan pada anggotanya, pada kegiatan tersebut masyarakat atau anggota diberikan penguatan berupa bimbingan yang bisa meningkatkan kesadaran, jika kegiatan ini tidak diikuti oleh anggota Payungi, maka dampaknya akan menyulitkan masyarakat atau anggota menuju proses pemberdayaan dengan tahapan pelaksanaan.
Copyrights © 2024