H.MA. Achlami, HS, H.MA.
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA ERA COVID-19 DENGAN BASIS POTENSI DESA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN Khavid Normasyhuri; MA Achlami HS; Dimas Aklianto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.561 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6420

Abstract

Abstrak: Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini sebagai dari bentuk program pemberdayaan dalam meningkatakan pemahaman masyarakat pada dua hal yang sangat penting yaitu aspek dalam meningkatkan produksi dan aspek dalam memperluas mengenai pemasaran. Diharapkan dengan budidaya jamur tiram menjadi usaha tambahan masyarakat Desa Makartitama sebagai usaha dalam jangka panjang serta mampu mewujudkan masyarakat yang lebih mandiri serta agar masyarakat memiliki tambahan pendapatan terlebih pada saat era covid-19 seperti ini masyarakat perlu memiliki pendapatan tambahan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Metode pelaksaan yang di lakukan melalui proses dengan beberapa tahapan yaitu kegiatan penyadaran, kegiatan pelatihan, kegiatan pendampingan dan kegiatan evaluasi. Hasil dari kegiatan yang di laksanakan didapatkan bahwa antusias semangat masyarakat Desa Makartitama untuk memulai dan mengembangkan usaha budidaya jamur tiram mulai terlihat. Selain itu juga masyarakat lebih memahami bagamana cara merawat budidaya jamur tiram dengan baik agar tidak hanya sekedar menanam saja tetapi lebih memperhatikan cara merawat jamur tiram itu sendiri. Tidak hanya itu saja produktivitas hasil panen jamur tiram Desa Makartitama menjadi lebih tinggi dari periode sebelumnya. Masyarakat Makartitama juga mulai mempromosikan jamur tiram mereka keluar Desa bahkan Kecamatan mereka agar lebih terkenal lebih luas dan bisa menjadi sentral usaha budidaya jamur tiram untuk jangka waktu panjang kedepan nya.Abstract: The purpose of implementing this activity as a form of empowerment program is to increase public understanding on two very important things, namely aspects in increasing production and aspects in expanding on marketing. It is hoped that the cultivation of oyster mushrooms will become an additional effort for the people of Makatitama Village as a long-term effort and be able to create a more independent society and so that people have additional income, especially during the Covid-19 era, people need to have additional income to meet their daily needs. The implementation method is carried out through a process with several stages, namely awareness activities, training activities, mentoring activities and evaluation activities. The results of the activities carried out showed that the enthusiasm of the people of Makatitama Village to start and develop the oyster mushroom cultivation business began to be seen. In addition, the community understands better how to care for the cultivation of oyster mushrooms properly so that they are not only planted but pay more attention to how to care for the oyster mushroom itself. Not only that, the productivity of the oyster mushroom harvest in Makatitama Village is higher than the previous period. The people of Makatitama have also started to promote their oyster mushrooms outside their villages and even their sub-districts so that they are more widely known and can become the center of the oyster mushroom cultivation business for the long term in the future.
CONFLICTS THE HARMONY OF MULTIETHNIC VILLAGE IN OVERCOMING Yuyun Yunita; M Nasor; MA. Achlami Hs; Fitri Yanti
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 4 No 02 (2019): Mainstreaming The Moderate Islam In The Globalization Era
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.481 KB)

Abstract

In everyday life, the basic identity of an ethnic group is often manipulated. Basic identity can possibly be deactivated, activated and also narrowed down because the basic identity is not something that is rigid like a stone but more like liquid, so it can flow and develop in order to make adjustment in life. But sometimes, the flow of basic identity can possibly crash strongly like a flood breaking the dams, and destroy everything that goes through. In certain circumstances, the basic identity which manifests its existence in the form of primodial bonds gives space to powerful emotional cohesion or excessive ethnocentrism, thus becoming a source of calamity.Based on the problems as above, multi-cultural government needs to offer an alternative based on diversity utilization in society. The importance of conducting this research is based on the objective conditions of preliminary research data, when this problem is ignored in this time, it can become a problem in the future, and conflicts can be avoided due to the application of multiethnic based areas.
Pemberdayaan Ekonomi Melalui Pasar Lokal: Studi Kasus Pasar Yosomulyo Pelangi Kota Metro Sahid Dian Mulyadi, Muh Iftikar; HS, MA Achlami; Fariza Makmun; Eko Kuswanto
Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 7 No. 2 (2024): Syarikat : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/syarikat.2024.vol7(2).20175

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Strategi pemberdayaan dapat diimplikasikan melalui program dan kegiatan yang diinisiasi oleh individu, kelompok atau komunitas, maupun pemerintah yang memiliki kepedulian terhadap kondisi yang ada di masyarakat. Keberhasilan pemberdayaan kepada masyarakat tentu dapat dilihat dengan terwujudnya kesejahteraan yang kontinu atau berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberdayaan ekonomi melalui program dan aktivitas Pasar Yosomulyo Pelangi. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dan analisis dokmentasi. Data primer penelitian ini adalah Penggagas Pasar Yosomulyo Pelangi dan Pengelola serta Anggota Komunitas Pasar Yosomulyo Pelangi. Adapun data sekundernya melalui beberapa sumber pustaka seperti artikel jurnal, artikel berita, buku dan lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perwujudan pemberdayaan ekonomi pada masyarakat di Yosomulyo diimplikasikan melalui tahapan pemberdayaan pembangunan kesadaran, penguatan kapasitas, dan pelaksanaan. Dimana pada strategi pelaksanaan pemberdayaan diwujudkan melalui program pesantren kewirausahaan serta pasar Ahad. Akibat pengembangan yang dilakukan secara berkelanjutan, terdapat indikator keberhasilan pemberdayaan ekonomi melalui aktivitas Payungi dengan terciptanya kesejahteraan masyarakat yang dilihat dari peningkatan pendapatan masyarakat dan berkembangnya sumber daya manusia. Kendala utama terdapat pada pengimplementasian pemberdayaan masyarakat di Yosomulyo Pelangi yakni terdapat pada pembangunan kesadaran, yang dimana masyarakat atau anggota komunitas Payungi tidak memiliki komitmen yang kuat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan ini, mitigasi risiko dari hambatan ini, pihak Payungi secara rutin melaksanakan kegiatan Pesantren Wirausaha pada setiap malam Kamis yang diperuntukkan pada anggotanya, pada kegiatan tersebut masyarakat atau anggota diberikan penguatan berupa bimbingan yang bisa meningkatkan kesadaran, jika kegiatan ini tidak diikuti oleh anggota Payungi, maka dampaknya akan menyulitkan masyarakat atau anggota menuju proses pemberdayaan dengan tahapan pelaksanaan.
Internalisasi Kajian Kitab Akhlak Tasawwuf dan Pendidikan Karakter di Pesantren Al-Hikmah Bandar Lampung Achlami HS, MA.
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 18 No 1 (2018): Analisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajsk.v18i1.3302

Abstract

Kemerosatan moral anak bangsa pada saat ini sudah sampai pada tingkat yang sangat memprihatinkan semua pihak. Hal itu adalah akibat dari terjauhnya nilai-nilai akhlak dan nilai-nilai sufistik di kalangan gererasi muda. Kondisi itu dapat dilihat dari peningkatan tindak kekerasan di kalangan remaja, tawuran antar pelajar, penyalah-gunaan narkoba, alkohol dan seks bebas. Demikian pula semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan sosial, membudayanya ketidak jujuran, dan adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama dapat kita saksikan terjadi di mana-mana. Berdasarkan persoalan tersebut, kajian akhlak-tasawuf sebagai salah satu mata pelajaran yang banyak mengandung nilai pendidikan karakter dipandang memiliki peranan yang sangat vital dan strategis dalam membangun watak dan karakter anak bangsa yang bermartabat. Untuk itu diperlukan proses internalisasi dan pendidikan karakter dalam kajian  akhlak-tasawuf yang lebih kondusif dan prospektif terutama di kalangan generasi muda. Kajian kitab akhlak-tasawuf tidak mungkin dapat berhasil dengan baik sesuai dengan misinya bila hanya sekedar pada sebatas transfer ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada siswa/santri, atau lebih menekankan pada aspek kognitif. Kajian kitab akhlak tasawuf dan pendidikan karakter juga harus dikembangkan ke arah internalisasi nilai (afektif) sehingga timbul dorongan yang sangat kuat untuk mengamalkan dan menaati ajaran dan nilai-nilai sufistik yang telah diinternalisasikan dalam diri siswa/santri (psikomotorik) yang dapat memberikan pemahaman yang terbangun dari dalam diri. Pondok Pesantren adalah salah satu lembaga dan sistem pendidikan yang dipandang cukup representatif, kondusif, dan strategis dalam menanamkan nilai-nilai akhlak-tasawuf kepada para santri, sehingga diharapkan akan terbentuk watak dan karakter anak bangsa yang bermartabat.
TASAWUF SOSIAL DAN SOLUSI KRISIS MORAL Achlami, HS, H.MA.
Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 8 No. 1 (2015): Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ijpmi.v8i1.864

Abstract

During the 20th century, a combination of the unprecedentedchallenges-secularized authoritarian state structures, aWestern-inspired rationalist discourse and Islamicfundamentalist critique since the second half of the 19thcentury-led to a decline in traditional forms of Sufism. Thereconstruction of Sufism teachings which is relevant to thetimes is a necessity. The changing times have an impact on thevalues that led to a moral crisis. Although this century isknown as the victory for the religion, that able to provide ananswer to the crisis of modern man, but it is not in the formof deeds, which tend formalitistic. That need is the spiritual,giving peace and tranquility of spiritual aridity, and also peaceof mind. That can be found in Sufism. However, that hastransformed the paradigm, which is not only a spiritualdimension, however, a social one, or called Social Sufism.