This study aims to analyze the relationship between knowledge, attitude, and the practice of IVA (Visual Inspection with Acetic Acid) examination as an early detection method for cervical cancer among women of reproductive age (WRA) in the working area of Simpang Empat Health Center. The research employed a descriptive-analytic survey method with a quantitative approach using the Chi-Square test at α = 0.05 on 98 respondents. Data were collected through questionnaires covering aspects of knowledge, attitude, and IVA examination practices. The results revealed that 35.7% of respondents had sufficient knowledge, 66.3% exhibited negative attitudes towards IVA examinations, and 65.3% did not undergo IVA examination. Bivariate analysis indicated a significant relationship between knowledge level (ρ-value = 0.000) and attitude (ρ-value = 0.000) with the practice of IVA examinations. Adequate knowledge influences WRA’s awareness and motivation to conduct early cervical cancer detection, while a positive attitude impacts their perception and response to IVA examinations. Conversely, a lack of knowledge and negative attitudes were major barriers to the practice. This study aligns with previous research by Oktavia (2020), Nuryawati (2020), and Asmin (2020), which demonstrated a correlation between knowledge and attitude with the practice of early cervical cancer detection. The study concludes by emphasizing the importance of intensive education by healthcare workers to enhance knowledge and foster positive attitudes among WRA towards IVA examinations, thereby reducing cervical cancer risks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) sebagai metode deteksi dini kanker serviks pada Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Simpang Empat. Metode penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif melalui uji Chi-Square dengan α = 0,05 terhadap 98 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan pemeriksaan IVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 35,7% responden memiliki pengetahuan cukup, sementara 66,3% responden memiliki sikap negatif terhadap pemeriksaan IVA, dan sebanyak 65,3% responden tidak melakukan pemeriksaan IVA. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan (ρ value = 0,000) dan sikap (ρ value = 0,000) dengan pelaksanaan pemeriksaan IVA. Pengetahuan yang baik memengaruhi kesadaran dan motivasi WUS untuk melakukan deteksi dini kanker serviks, sedangkan sikap positif memengaruhi persepsi dan respons terhadap pemeriksaan IVA. Sebaliknya, kurangnya pengetahuan dan sikap negatif menjadi penghambat utama pelaksanaan pemeriksaan. Studi ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Oktavia (2020), Nuryawati (2020), dan Asmin (2020) yang menunjukkan hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan deteksi dini kanker serviks. Kesimpulan penelitian menegaskan pentingnya edukasi yang intensif oleh tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan membentuk sikap positif WUS terhadap pemeriksaan IVA, sehingga dapat menurunkan risiko kanker serviks.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025