Dalam disiplin ilmu teknik sipil khususnya pengukuran dan pemetaan ada banyak hal yang harus diketahui untuk menjadi seorang surveyor juru ukur yang mendalami tentang pemetaan wilayah. Disamping harus mengetahui tentang regulasi pemerintah terhadap pengukuran yang dilakukan, dengan penggunaan alat ukur serta teknik pengelolaan data ukur yang diperoleh dari hasil pengukuran sangatlah penting, seiring perkembangan zaman dunia digital mulai mengembangkan jenis alat ukur yang lebih canggih dan moderen dengan ketelitian pembacaan alatnya mencapai anggka koreksi mm. Dengan melihat potensi yang luar biasa ini membuat penulis termotivasi untuk melakukan penelitian pemetaan land use, tujuannya adalah menghasilkan peta situasi (eksisting) dalam bentuk digital. Ditunjang dengan alat ukur GPS berbasis Geodetik, data ukur yang dihasilkan sangatlah akurat dan merupakan jenis alat ukur terbaik dibandingkan GPS Handheld. Dari hasil penelitian penulis dapat mampu memetakan desa yang menjadi obyek pengukuran dengan luasan wilayah + 4.587.201,672 m2 dengan total 894 bidang lahan, dengan rincian jumlah bidang lahan M = 155 bidang, K4 = 171 bidang, dan lahan terukur = 568 bidang. Tidak hanya itu dengan pemetaan Land Use ini peneliti dapat memetakan dari hasil pengukuran yaitu jalan provinsi dengan panjang jalan + 807,48 meter, jalan dalam desa + 4.070,55 meter, saluran drainase + 8.842,71 meter, jalan kantong produksi + 5.774,82 meter, dan panjang sungai + 11.291,32 meter dengan tingkat keakuratan pembacaan alat yaitu fixed maupun float.
Copyrights © 2024