Kesehatan mental siswa telah menjadi perhatian penting dalam dunia pendidikan, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap performa akademis dan kesejahteraan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak pengabaian kesehatan mental siswa di SMA Negeri 2 Sungai Penuh dan menganalisis sejauh mana sistem pendidikan bertanggung jawab atas kesejahteraan psikologis siswa. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data dari wawancara dengan guru, konselor sekolah, dan siswa untuk memahami persepsi mereka mengenai dukungan kesehatan mental di lingkungan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya perhatian dan sumber daya yang memadai untuk kesehatan mental siswa dapat mengakibatkan penurunan motivasi belajar, meningkatnya tingkat kecemasan, serta risiko gangguan psikologis yang lebih serius. Selain itu, muncul kontroversi tentang peran sistem pendidikan dalam isu ini. Beberapa pihak menganggap sekolah bertanggung jawab untuk menyediakan dukungan yang lebih terstruktur bagi kesehatan mental siswa, sementara pihak lain melihat bahwa kesehatan mental merupakan urusan pribadi siswa yang sebaiknya ditangani oleh keluarga atau profesional kesehatan mental di luar lingkungan sekolah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa SMA Negeri 2 Sungai Penuh membutuhkan pendekatan yang lebih holistik dan inklusif dalam mendukung kesehatan mental siswa, yang diintegrasikan sebagai bagian dari pendidikan secara keseluruhan. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat mendorong kebijakan pendidikan yang lebih memperhatikan kesejahteraan mental siswa sebagai elemen esensial dalam pencapaian keberhasilan akademik dan pengembangan karakter.
Copyrights © 2021