Sarana transportasi yang baik akan membuat kelancaran suatu daerah yang ada untuk lebih berkembang. Agar kelancaran lalu lintas dapat terjadi dan tidak terhambat maka, kondisi prasarana tersebut harus selalu dijaga dan dirawat. Sampai dengan saat ini pedoman yang digunakan untuk jembatan rangka baja adalah Pedoman No: 07/BM/2005 yang diterbitkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang ulang struktur bangunan atas pada jembatan rangka baja dengan tipe warren dan membandingkan hasil perencanaan jembatan dengan standar jembatan rangka No. 07/BM/2005. Jembatan ini merupakan alternatif baru yang akan berfungsi sebagai sarana penghubung antar Kecamatan Tabang – Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara. Jembatan rangka baja yang direncanakan memiliki panjang 60 meter dan lebar 9 meter. Metode yang digunakan dalam perencanaan jembatan adalah metode LRFD ( Load and Resistance Factor Design ) dengan berdasarkan konsep probabilitas yang menggunakan karakteristik statistik dari tahanan dan beban. Peraturan yang digunakan untuk merancang jembatan rangka baja tipe warren ini yaitu, peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI) 1725:2016 dan RSNI T-03-2005. Tahapan dalam merencanakan jembatan rangka adalah analisis analisis gelagar memanjang jembatan, analisis gelagar melintang jembatan, dan analisis struktur rangka utama. Dari hasil analisis perancangan struktur atas jembatan, profil baja yang digunakan pada gelagar memanjang HB 400.400.20.35, profil gelagar melintang IWF 900.300.18.34, profil rangka baja utama HB 400.400.45.70, dan profil ikatan angin HB 250.250.14.14.
Copyrights © 2024