Kurikulum pendidikan di Finlandia dan Indonesia menunjukkan perbedaan signifikan dalam struktur, fokus, dan pendekatan pengajaran. Finlandia menerapkan kurikulum struktur tunggal yang memberikan kesempatan setara bagi semua siswa tanpa memisahkan berdasarkan kemampuan akademis. Pendekatan ini mendukung pembelajaran yang inklusif dan fleksibel, di mana guru memiliki kebebasan untuk menyesuaikan metode pengajaran sesuai kebutuhan siswa. Sebaliknya, kurikulum di Indonesia cenderung terfragmentasi, dengan pemisahan antara jalur pendidikan umum dan kejuruan, yang dapat menimbulkan stigma negatif dan menghambat potensi siswa. Selain itu, Finlandia menekankan pengembangan keterampilan hidup, sosial, dan emosional, sedangkan di Indonesia, fokus masih sering terletak pada pencapaian akademis. Peran guru di Finlandia sebagai profesional yang otonom dan fasilitator juga berbeda dengan peran guru di Indonesia yang lebih terikat pada kurikulum yang kaku. Dalam hal penilaian, Finlandia mengutamakan penilaian formatif yang mendukung proses belajar, sementara Indonesia lebih berorientasi pada ujian akhir. Dengan mengadopsi elemen-elemen dari sistem pendidikan Finlandia, Indonesia dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih adil dan efektif, serta meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Kesimpulannya, pendekatan yang lebih terbuka dan fleksibel dalam kurikulum, pengembangan keterampilan hidup, peran guru, dan sistem penilaian dapat memberikan manfaat signifikan bagi siswa di Indonesia.
Copyrights © 2024