Pendidikan memiliki peran yang sangat vital dalam pengembangan sumber daya manusia dan dengan hadirnya era digital ini perkembangan teknologi, khususnya deep learning, membuka banyak peluang baru untuk merombak cara kita mengakses dan mengaplikasikan pembelajaran. Dalam hal ini, pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pionir pendidikan Indonesia memberikan dasar yang relevan dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih humanis dan terhubung dengan kemajuan teknologi. Ki Hajar Dewantara menekankan tiga nilai inti dalam pendidikan yang tetap menjadi pedoman hingga saat ini, yakni Ing Ngarso Sung Tuladha (menjadi teladan di depan), Ing Madyo Mangun Karso (memberikan semangat di tengah), dan Tut Wuri Handayani (memberikan dorongan dari belakang). Nilai-nilai ini menggaris bawahi peran penting pendidik dalam memberikan bimbingan, motivasi, serta contoh yang baik bagi siswa. Di era pendidikan abad ini penerapan deep learning sangat membantu dalam mewujudkan filosofi ini dengan lebih efisien. Teknologi ini memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih personal dan teradaptasi dengan kebutuhan setiap individu. Dengan demikian, teknologi ini mendukung nilai Ing Ngarso Sung Tuladha, karena pendidik dapat menjadi contoh dalam menggunakan teknologi untuk pendekatan pembelajaran yang lebih individual. Ing Madyo Mangun Karso, yang memungkinkan siswa berkembang secara aktif melalui sistem pembelajaran yang lebih dinamis dan responsif. Lebih jauh lagi, deep learning juga mendukung prinsip Tut Wuri Handayani, di mana teknologi dapat berfungsi sebagai pendorong bagi siswa untuk terus maju, memberikan mereka peluang untuk belajar secara mandiri dengan bantuan sistem yang memotivasi dan memberikan umpan balik otomatis. Dengan menggabungkan nilai-nilai pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan potensi teknologi deep learning, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan tiap individu, sehingga menjadikannya lebih efektif dan berkelanjutan.
Copyrights © 2024