Artikel ini mengeksplorasi atau mengkaji peran gereja dalam menangani dampak negatif fast fashion terhadap lingkungan, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara langsung dengan jemaat dan pemimpin gereja. Fokus penelitian adalah pada bagaimana gereja dapat meningkatkan kesadaran ekologis di kalangan jemaat melalui edukasi, strategi keberlanjutan, dan dasar teologis-ekologis. Temuan penelitian menunjukkan bahwa fast fashion berdampak signifikan pada lingkungan, termasuk pencemaran, limbah tekstil, dan eksploitasi tenaga kerja. Gereja memiliki potensi untuk mendorong perubahan melalui edukasi dan promosi gaya hidup berkelanjutan, meskipun dihadapkan pada tantangan internal dan resistensi masyarakat terhadap perubahan pola konsumsi. Secara teologis, artikel ini menekankan bahwa merawat ciptaan Allah adalah bagian dari panggilan iman Kristen, sehingga gereja dapat mengajak umatnya untuk lebih menyadari dampak konsumsi pakaian yang tidak berkelanjutan dan mendorong pilihan yang lebih etis dan ramah lingkungan.
Copyrights © 2025