Penelitian ini mengeksplorasi filosofi dan simbolisme barang baru dalam konteks wisata belanja di Grand Mall Batam menjelang hari raya. Menggunakan pendekatan fenomenologi kualitatif, studi ini melibatkan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Temuan menunjukkan bahwa Grand Mall Batam bertransformasi menjadi ruang liminal yang memfasilitasi transisi dari rutinitas ke momen sakral hari raya. Pembelian barang baru terungkap sebagai ritual pembaruan diri yang mendalam, melampaui tindakan konsumsi semata. Posisi mal sebagai hub ritel transnasional menciptakan ruang unik untuk negosiasi identitas budaya. Konsumsi simbolis dan status sosial menjadi aspek penting, dengan preferensi pada merek terkenal mencerminkan konsumsi conspicuous. Teknologi, terutama media sosial, berperan signifikan dalam membentuk pengalaman belanja hibrida. Lonjakan penjualan menjelang hari raya mengungkap narasi kompleks tentang perubahan tradisi dan adaptasi terhadap modernitas. Fenomena ini merefleksikan perpaduan kompleks antara spiritualitas, identitas, status sosial, dan dinamika ekonomi global, menantang dikotomi tradisional antara sakral dan profan dalam praktik konsumsi modern.
Copyrights © 2024