Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Moringa Superfood: Iconic Gastronomic Tourism Food in Ubud Gianyar: Makanan Super Kelor: Wisata Gastronomi yang Ikonik Makanan di Ubud Gianyar Putu Sucita Yanthy; Yayu Indrawati; Azila Azmi; Ni Nyoman Sri Aryanti; L.G.L.K. Dewi; Ni Wayan Purnami Rusadi
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 6, No 2 August (2024)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v6i2.288

Abstract

Moringa has gained popularity in the world of gastronomy due to its nutritional value and great versatility. Moringa leaves are rich in nutrients and can be used in a variety of dishes. The leaves have a unique flavor and a vibrant green color that enhances the dish. With such potential, moringa can become one of the most iconic gastronomic tourism foods, especially in Bali. This research aims to explore the potential of moringa as a gastronomic icon. The research utilizes a qualitative method by analyzing the results of in-depth interviews and interpreting the data. The research concludes that by understanding the uniqueness of moringa, this food ingredient can be developed into food and beverage menus that are widely consumable. Promotion through culinary festivals and events, moringa nutrition education, and incorporating moringa into cooking class activities are all efforts to establish this food ingredient as a gastronomic icon, particularly in Ubud, Gianyar. Furthermore, promoting moringa-based products can contribute to the promotion of health tourism, attracting visitors interested in wellness and nutritional benefits, thereby supporting the local economy.
FILOSOFI DAN SIMBOLISME BARANG BARU DALAM WISATA BELANJA DI GRAND MALL BATAM MENJELANG HARI RAYA Verginia Qorryka Selvyc; Nensi Lapotulo; Azila Azmi; Suria Sulaiman; Hetty Yulianti Sihite
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 4: Nopember 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi filosofi dan simbolisme barang baru dalam konteks wisata belanja di Grand Mall Batam menjelang hari raya. Menggunakan pendekatan fenomenologi kualitatif, studi ini melibatkan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Temuan menunjukkan bahwa Grand Mall Batam bertransformasi menjadi ruang liminal yang memfasilitasi transisi dari rutinitas ke momen sakral hari raya. Pembelian barang baru terungkap sebagai ritual pembaruan diri yang mendalam, melampaui tindakan konsumsi semata. Posisi mal sebagai hub ritel transnasional menciptakan ruang unik untuk negosiasi identitas budaya. Konsumsi simbolis dan status sosial menjadi aspek penting, dengan preferensi pada merek terkenal mencerminkan konsumsi conspicuous. Teknologi, terutama media sosial, berperan signifikan dalam membentuk pengalaman belanja hibrida. Lonjakan penjualan menjelang hari raya mengungkap narasi kompleks tentang perubahan tradisi dan adaptasi terhadap modernitas. Fenomena ini merefleksikan perpaduan kompleks antara spiritualitas, identitas, status sosial, dan dinamika ekonomi global, menantang dikotomi tradisional antara sakral dan profan dalam praktik konsumsi modern.