Suria Sulaiman
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPROVING PRODUCTION EFFICIENCY AND MARKET COMPETITIVENESS OF TRADITIONAL FOOD PRODUCTS: THE CASE OF KUE BANGKIT AND DODOL IN BATUBARA, INDONESIA Sirojuzilam; Suria Sulaiman; Inggrita Gusti Sari Nasution; Dewi Ratna Sari Simatupang; Beby Kendida Hasibuan
International Review of Practical Innovation, Technology and Green Energy (IRPITAGE) Vol. 4 No. 2 (2024): July-October 2024
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/irpitage.v4i2.2008

Abstract

This study examines the impact of interventions aimed at improving the production efficiency and market competitiveness of traditional food products, particularly Kue Bangkit and Dodol, produced by “UD. Risa” in Batubara, Indonesia. The interventions included providing modern production equipment such as a santan (coconut milk) extractor and a dough mixer. The study shows that these interventions significantly reduced production time, improved product appeal, and increased market competitiveness, potentially opening up opportunities for local and international expansion. This study contributes to the body of knowledge on rural SME development, specifically in food production, and supports sustainable economic growth in rural areas.
FILOSOFI DAN SIMBOLISME BARANG BARU DALAM WISATA BELANJA DI GRAND MALL BATAM MENJELANG HARI RAYA Verginia Qorryka Selvyc; Nensi Lapotulo; Azila Azmi; Suria Sulaiman; Hetty Yulianti Sihite
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 4: Nopember 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi filosofi dan simbolisme barang baru dalam konteks wisata belanja di Grand Mall Batam menjelang hari raya. Menggunakan pendekatan fenomenologi kualitatif, studi ini melibatkan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Temuan menunjukkan bahwa Grand Mall Batam bertransformasi menjadi ruang liminal yang memfasilitasi transisi dari rutinitas ke momen sakral hari raya. Pembelian barang baru terungkap sebagai ritual pembaruan diri yang mendalam, melampaui tindakan konsumsi semata. Posisi mal sebagai hub ritel transnasional menciptakan ruang unik untuk negosiasi identitas budaya. Konsumsi simbolis dan status sosial menjadi aspek penting, dengan preferensi pada merek terkenal mencerminkan konsumsi conspicuous. Teknologi, terutama media sosial, berperan signifikan dalam membentuk pengalaman belanja hibrida. Lonjakan penjualan menjelang hari raya mengungkap narasi kompleks tentang perubahan tradisi dan adaptasi terhadap modernitas. Fenomena ini merefleksikan perpaduan kompleks antara spiritualitas, identitas, status sosial, dan dinamika ekonomi global, menantang dikotomi tradisional antara sakral dan profan dalam praktik konsumsi modern.