Temuan dalam minimnya keterlibatan masyarakat ketika pengambilan keputusan dan evaluasi, mengakibatkan rendahnya tingkat kepedulian terhadap Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Rumah Tidak Layak Huni (BSPS Rutilahu) di Desa Ciwangi, Garut. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Desa Ciwangi yang sudah memiliki status ”Desa Mandiri”, tetapi memiliki jumlah rumah tidak layak huni yang cenderung banyak. Metode yang digunakan melalui pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penulis menggunakan Teori Tahapan Partisipasi Masyarakat oleh Cohen & Uphoff (1980), yakni: partisipasi dalam pengambilan keputusan (decision making), partisipasi dalam pelaksanaan (implementation), partisipasi dalam pengambilan manfaat (benefit), dan partisipasi dalam evaluasi (evaluation). Didukung dengan Teori Arnstein (2007), Ladder of Participation yang dibagi ke dalam 3 kelompok besar, yakni non-participation, degrees of tokenism, dan degrees of citizen power. Hasilnya menunjukkan program BSPS Rutilahu yang dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan, telah mencapai empat tahapan partisipasi masyarakat menurut Cohen & Uphoff, tetapi masih berada pada tingkat partisipasi semu menurut Arnstein. Partisipasi dalam pengambilan keputusan sudah terlaksana pada tingkat konsultasi. Partisipasi dalam pelaksanaan program menghadapi tantangan dengan minimnya rembug warga. Partisipasi dalam penerimaan manfaat mencapai tingkat partisipasi tertinggi. Sementara partisipasi dalam evaluasi masih berada pada tingkat konsultasi.
Copyrights © 2024