Festival Folklore Kota Lama di Semarang menjadi sebuah inisiatif strategis yang menggabungkan pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi lokal. Artikel ini membahas dampak sosial, budaya, dan ekonomi dari festival ini sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik wisata dan memperkuat identitas lokal. Metode pengabdian yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD) dan observasi partisipatif, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, komunitas budaya, dan pelaku UMKM. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa festival ini berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan hingga 25% dan okupansi hotel hingga 90-100%, sekaligus memperkuat sektor ekonomi kreatif melalui peningkatan pendapatan pelaku UMKM. Selain itu, festival ini menjadi sarana efektif untuk melestarikan seni dan budaya tradisional, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya warisan budaya, dan memperkuat citra Kota Lama Semarang sebagai destinasi wisata budaya unggulan. Artikel ini juga memberikan rekomendasi untuk memperkuat keberlanjutan festival melalui inovasi berbasis teknologi digital dan kolaborasi lintas sektor. Dengan tema "Nusantara dalam Harmoni," festival ini membuktikan bahwa kegiatan budaya dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial daerah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025