<![CDATA[Background: Kaum perempuan bisa menjadi pemberdaya dan contoh masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan ekstrim. Namun ketakutan akan rugi yang lebih besar dari produk yang tidak terjual serta pemahaman ibu rumah tangga terkait dengan poin-poin krusial dalam berbisnis seperti perencanaan dalam memulai bisnis, pemilihan produk, strategi marketing, hingga pembukuan dan manajemen keuangan yang baik untuk keberlanjutan usaha masih minim. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pendampingan pemberdayaan perempuan pelaku usaha industri rumahan dalam upaya keberlanjutan ekonomi rumah tangga. Metode: Metode yang digunakan adalah metode Participatory Action Research (PAR) di Desa Sengkaling, Kelurahan Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dengan jumlah 25 pelaku usaha industri rumah tangga. Data diambil dengan observasi, wawancara, pelatihan dan pendampingan. Hasil: Pemahaman yang lebih baik oleh perempuan pelaku usaha tentang perencanaan bisnis, produk, pemasaran, dan pembuatan laporan keuangan dasar. Dengan pemahaman pelaku usaha industri rumah tangga yang lebih baik, maka kaum perempuan juga bisa menjadi pioneer untuk menanggulangi kemiskinan ekstrim dalam sektor rumah tangga. Kesimpulan: Melalui pelatihan dan pendampingan perencanaan bisnis untuk usaha mikro terlihat adanya peningkatan pengetahun perempuan pelaku usaha Industri Rumah Tangga. Sudah tidak ada lagi ketakutan akan rugi yang lebih besar dari produk yang tidak terjual serta pemahaman ibu rumah tangga terkait dengan poin-poin krusial dalam berbisnis seperti perencanaan dalam memulai bisnis, pemilihan produk, strategi marketing, hingga pembukuan dan manajemen keuangan yang baik untuk keberlanjutan usaha sudah mulai meningkat.]]>
Copyrights © 2024
