Desa Sri Kuncoro, merupakan salah satu desa yang terletak di Bengkulu Tengah. Mayoritas penduiduknya bermata pencaharian sebagai petani yang mempunyai ukuran lahan yang relatif kecil, sehingga ibu-ibu rumah tangga harus bisa menambah pendapatan untuk keluarga. Salah satu yang bisa dilakukan ibu-ibu rumah tangga untuk menambah pendapatan adalah berjualan. Permasalahan yang dihadapi ibu-ibu yaitu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dengan mengelola sumber daya alam yang ada yaitu cabai merah, yang merupakan salah satu bahan pangan komoditi strategis dan selalu dibutuhkan masyarakat. Cabe merah memiliki daya simpan yang rendah sehingga mudah mengalami pembususkan. Penyebab utama dari kerusakan cabai merah adalah karena kandungan airnya yang tinggi sehingga akan memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan-kerusakan fisiologis, mekanis maupun aktivitas mikroorganisme. Produksi cabai merah yang tidak menentu membuat harga cabe berfluktuasi, oleh karena itu cabe sangat potensial untuk diolah dan diproduksi menjadi produk yang bernilai ekonomi dan laku di pasaran. Berdasarkan permasalahan tersebut maka Tim Pengabdi Program Studi Agroteknologi terdorong untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan bentuk penyuluhan dan praktek pengolahan cabe merah menjadi sambal dengan berbagai variasi rasa yaitu sambal Cumi, Sambal Terasi, Sambal Matah dan Sambal Cengeh. Selanjutnya juga diajarkan cara packing yang baik untuk sambal cabe yang sudah diolah sehingga akan mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi.Kata Kunci: Cabe Merah, Olahan Cabe, Sambal
Copyrights © 2024