Otonomi daerah dan desentralisasi telah menjadi instrumen penting dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi otonomi dan desentralisasi oleh Pemerintah Kota Bandung dalam mengintegrasikan program pencegahan stunting melalui pendekatan konvergensi. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data sekunder dari laporan pemerintah, regulasi, dan wawancara dengan pemangku kepentingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Bandung berhasil mengoptimalkan desentralisasi melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan organisasi masyarakat. Implementasi program konvergensi, seperti penyediaan layanan gizi, edukasi kesehatan, dan perbaikan sanitasi, telah menunjukkan dampak signifikan terhadap penurunan prevalensi stunting dari 26,4% pada 2021 menjadi 12,4% pada 2024. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan, seperti keterbatasan sumber daya manusia dan kesenjangan koordinasi antar-tingkat pemerintahan. Kesimpulannya, otonomi dan desentralisasi yang terarah dapat memperkuat upaya pencegahan stunting, tetapi diperlukan peningkatan kapasitas kelembagaan dan perencanaan yang lebih integratif untuk mencapai keberlanjutan.
Copyrights © 2025