Biji kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan biji kopi setelah proses pengeringan, serta menganalisis pengaruh variasi suhu dan kecepatan putar silinder terhadap penurunan kadar air, laju pengeringan, dan efisiensi termal. Metode Pengeringan dilakukan menggunakan rotary dryer dengan sumber panas dari pembakaran LPG, pada variasi suhu antara 60 °C hingga 80 °C dan kecepatan drum 2 rpm serta 3 rpm selama 300 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan kecepatan drum yang lebih tinggi mempercepat proses pengeringan. Kondisi optimal tercapai pada suhu 75 °C dan kecepatan 3 rpm, dengan kadar air akhir sebesar 12,05%,dan laju pengeringan mencapai 4,142 kg/jam·m². Meskipun pengeringan lebih cepat pada suhu tinggi, efisiensi termal terbaik (45,48%) justru terjadi pada suhu 60 °C. Sementara itu, pada suhu 80 °C, efisiensi menurun menjadi 33,33%.
Copyrights © 2024