Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Polystyrene Plastic Waste Conversion into Liquid Fuel with Catalytic Cracking Process Using Al2O3 as Catalyst Nurul Kholidah; Muhammad Faizal; Muhammad Said
Science and Technology Indonesia Vol. 3 No. 1 (2018): January
Publisher : Research Center of Inorganic Materials and Coordination Complexes, FMIPA Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.334 KB) | DOI: 10.26554/sti.2018.3.1.1-6

Abstract

The increase in energy consumption and an increase in the plastic waste generation are two major problems that arise along with economic growth and the increase in population. Styrofoam is one type of polystyrene plastic waste that can be processed into liquid fuels by cracking process. In this study, the cracking process of polystyrene plastic waste into liquid fuel carried by the catalytic cracking process using Al2O3 as a catalyst. This study aimed to determine the effect of the catalyst weight, length of cracking time and range of temperature in the catalytic cracking process of polystyrene plastic waste into liquid fuel toward the mass and characteristics of liquid fuels produced and to determine the composition of liquid fuels produced. The catalytic cracking process of polystyrene plastic waste with catalyst was done in the fixed bed type reactor by heating the reactor with a heater, where the process took place at temperature of 150°C, 200°C, 250°C and 300°C and the length of the process was varied into 20, 40, and 60 minutes and the catalyst weight was also varied, which were 4%, 6% and 8%, while the styrofoam weight was 250 grams. From the research, the highest mass of liquid fuel derived from polystyrene catalytic cracking process was in the amount of 48.8 grams and liquid yield percentage of 19.5% at temperature of 250°C, cracking time of 60 minutes and weight of 8% catalyst, while the characteristics of liquid fuel that were approaching the characteristics of gasoline was at temperatures of 250°C, cracking time of 60 minutes and weight of 6% catalyst, in which each value of density of 0.763 g/ml, specific gravity of 0.778 and oAPI gravity of 50.2. While other liquid fuels obtained from the cracking of polystyrene were still within the tolerance range characteristic properties of gasoline. Liquid fuels produced from the catalytic cracking process was analyzed using a GC-MS, in which the analysis results indicated that liquid fuels were included in the gasoline fraction.
SOSIALISASI PERILAKU HEMAT ENERGI DAN PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI ENERGI PADA SISWA SMA SAINS ALUMNIKA PALEMBANG Iriani Reka Septiana; Nurul Kholidah; Metta Wijayanti; Isnandar Yunanto; Agum Try Wardhana; Rima Daniar; Aisyah Suci Ningsih
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i4.1148

Abstract

Semakin majunya perkembangan zaman maka kebutuhan energi kian lama semakin meningkat karena energi adalah sumber kehidupan manusia. Energi yang digunakan saat ini jumlah terbatas dan sebagian besar tidak ramah lingkungan sehingga perlu adanya penghematan energi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mengedukasi siswa SMA Sains Alumnika Palembang dalam berperilaku hemat energi dan memanfaatkan sampah yang ada di sekitar menjadi energi. Adapun manfaat yang diperoleh adalah siswa guru dapat memperoleh pengetahuan mengenai perilaku hemat energi dan pengelolaan sampah. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi di sekolah dengan sasaran yaitu siswa SMA. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan beberapan metode, yaitu observasi dimana sebelum kegiatan dilaksanakan dilakukan survey tentang pengetahuan perilaku hemat energi dan pemanfaatan sampah menjadi sumber energi pada siswa SMA dalam bentuk survei berupa kuesioner melalui google form dan selanjutnya metode sosialisasi terdiri dari ceramah, diskusi dan tanya jawab serta demonstrasi.
Analisis Variasi Temperatur Dan Kecepatan Silinder Pada Pengeringan Biji Kopi Dengan Rotary Dryer Berpemanas LPG Tesya Ayu Raisa; Ira Mayasari; Nurul Kholidah; Ibnu Hajar; Irawan Rusnadi
Jurnal Redoks Vol. 9 No. 2 (2024): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v9i2.16560

Abstract

Biji kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan biji kopi setelah proses pengeringan, serta menganalisis pengaruh variasi suhu dan kecepatan putar silinder terhadap penurunan kadar air, laju pengeringan, dan efisiensi termal. Metode Pengeringan dilakukan menggunakan rotary dryer dengan sumber panas dari pembakaran LPG, pada variasi suhu antara 60 °C hingga 80 °C dan kecepatan drum 2 rpm serta 3 rpm selama 300 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan kecepatan drum yang lebih tinggi mempercepat proses pengeringan. Kondisi optimal tercapai pada suhu 75 °C dan kecepatan 3 rpm, dengan kadar air akhir sebesar 12,05%,dan laju pengeringan mencapai 4,142 kg/jam·m². Meskipun pengeringan lebih cepat pada suhu tinggi, efisiensi termal terbaik (45,48%) justru terjadi pada suhu 60 °C. Sementara itu, pada suhu 80 °C, efisiensi menurun menjadi 33,33%.
SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH SERABUT DAN TEMPURUNG KELAPA MENJADI BIOBRIKET DI DESA TELUK PAYO Iriani Reka Septiana; Melantina Oktriyanti; Nurul Kholidah; Rima Daniar; Metta Wijayanti; Sarwan, Septa Satriansyah
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 3 (2025): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i3.2431

Abstract

Desa Teluk Payo memiliki potensi sumber daya alam yang besar, khususnya di sektor perkebunan kelapa dengan luas lahan mencapai 2.400 hektar. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Kecamatan Banyuasin II merupakan penyumbang terbesar produksi kelapa di Kabupaten Banyuasin, dengan total produksi mencapai 9.104 ton per tahun. Namun, pemanfaatan hasil panen masih terbatas pada daging dan air kelapa. Limbah seperti serabut dan tempurung kelapa belum dimanfaatkan secara optimal dan sebagian besar langsung dibakar, sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tahap perencanaan meliputi survei dan diskusi penentuan potensi dari desa Teluk Payo. Tahap persiapan meliputi pembuatan proposal, kelengkapan administrasi dan pembuatan alat cetak press briket. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan sosialisasi. Tahap evaluasi meliputi evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi peningkatan nilai ekonomi limbah serabut dan tempurung kelapa menjadi biobriket. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2024 dengan jumlah peserta 20 orang yang merupakan masyrakat dari desa Teluk Payo. Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai pengolahan limbah serabut dan tempurung kelapa menjadi biobriket. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat mendorong terbentuknya usaha produktif berbasis pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
PENGOLAHAN LIMBAH SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PUPUK ORGANIK SEKAM BAKAR DI DESA MERAH MATA Lety Trisnaliani; Nurul Kholidah; Isnandar Yunanto; Dinda Anggraini Maysafatma; George Pieter Bukit Sitompul; Jhonnatan Saputra Manurung
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7 No 4 (2024): Aptekmas Volume 7 Nomor 4 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Merah Mata, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas warga dalam memanfaatkan limbah sekam padi sebagai bahan baku pupuk organik sekam bakar. Sasaran program adalah masyarakat dengan latar belakang pendidikan dan kondisi ekonomi yang beragam. Pelaksanaan kegiatan meliputi tiga tahapan utama: (i) Presentasi dan Sosialisasi, yaitu penyampaian informasi mengenai manfaat pupuk organik sekam bakar serta teknik pengolahan limbah sekam padi, yang dipaparkan secara langsung dan didukung media flyer; (ii) Pelatihan Praktik, berupa pendampingan masyarakat dalam proses pembuatan pupuk organik sekam bakar; dan (iii) Diskusi Interaktif, sebagai wadah tanya jawab terkait materi yang telah diberikan. Melalui kegiatan ini diharapkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah sekam padi meningkat, sehingga dapat memperbaiki kesuburan tanah, mendukung hasil pertanian, serta memberikan dampak positif pada produktivitas dan ekonomi keluarga.