The issue of student discipline in Indonesia is quite worrying. Cases of student indiscipline such as truancy, hanging out in the canteen during class hours,wearing excessive accessories, wearing inappropriate attributes, smoking, and being late for school. Even though enforcing discipline is the key to educational success. So teachers need strategies to overcome students' self-discipline problems. This research aims to analyze the efforts of Panjura High School teachers in enforcing self-discipline and find out how students respond after receiving reinforcement. The method used in this research is descriptive qualitative. This research was conducted at Panjura High School, Malang City. The research results show thatThe efforts made by teachers to enforce student self-discipline at Panjura High School are carried out by establishing school rules, familiarizing seniors, and making teachers role models. Teachers always provide understanding regarding student discipline by reminding them of lessons, ceremonies, or briefings in the meeting room. Students are motivated by implementing a reward and punishment system. Students who have implemented self-discipline are gradually starting to appear more disciplined, seen from the reduction in students asking for permission to enter class because they were late. The students expressed this because they felt embarrassed or uncomfortable if they continued to break the rules. Isu kedisiplinan peserta didik di Indonesia cukup memprihatinkan. Peserta didik yang membolos, nongkrong di kantin pada jam pelajaran berlangsung, memakai aksesoris berlebihan, atribut yang dikenakan tidak sesuai, merokok, dan datang terlambat ke sekolah merupakan tindakan indisipliner. Padahal penegakan kedisiplinan merupakan kunci dari keberhasilan pendidikan sehingga guru perlu strategi untuk mengatasi permasalahan self-discipline peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya guru SMA Panjura dalam menegakkan self-discipline dan mengetahui bagaimana respons peserta didik setelah mendapatkan penguatan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di SMA Panjura Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan guru dalam menegakkan self-discipline peserta didik di SMA Panjura dilakukan dengan membentuk tata tertib sekolah, pembiasaan oleh kakak tingkat, dan menjadikan guru sebagai teladan. Guru selalu memberikan pemahaman terkait kedisiplinan peserta didik dengan cara mengingatkan pada pembelajaran, upacara, atau pada pengarahan di ruang pertemuan. Peserta didik dimotivasi dengan diberlakukan sistem penghargaan (reward) dan hukuman (punishment). Peserta didik yang sudah menerapkan self-discipline ini secara bertahap mulai terlihat semakin disiplin, dilihat dari berkurangnya siswa yang meminta surat izin masuk kelas karena terlambat. Hal ini diungkapkan siswa, karena merasa sungkan atau tidak enak hati jika terus melanggar peraturan.
Copyrights © 2024