Era modernisasi belajar bukan lagi menjadi kegiatan sehari-hari yang dinikmati oleh para siswa. Siswa malas atau bosan dalam belajar merasa ingin melepaskan kegiatan lain yang menyenangkan dibandingkan dengan kegiatan belajar lainnya, seperti bermain handphone, bermain game online, dan menggangu teman. Kegiatan belajar membutuhkan konsentrasi yang intens. Pembelajaran yang diselingi ice breaking ini memberikan semangat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dan juga melatih konsentrasi peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Kegiatan ice-breaking dengan variasi dan ekspresi yang sesuai telah terbukti mengembalikan konsentrasi siswa. Hasil survei awal di SMK PGRI 39 Jakarta, guru-guru belum mampu secara optimal mengupayakan kegiatan ice breaking dengan baik, untuk mendukung proses pembelajaran. Oleh karena itu, setelah berdiskusi dengan kepala sekolah dan para guru, maka ditentukan solusi berupa pelatihan penggunaan ice breaking dalam mengoptimalisasi pembelajaran untuk para guru. Pemilihan teknik penyelesaian masalah berbentuk “pelatihan” dikarenakan melalui teknik tersebut, guru dapat belajar sekaligus mempraktikan atau learning by doing. Peningkatan keterampilan dan kemampuan guru-guru dalam menggunakan teknik ice breaking dalam pembelajaran akan dibuktikan dengan praktek ice breaking dalam pembelajaran. Pelatihan ini diberikan kepada 15 orang guru sebagai peserta dengan secara workshop dan dengan menggunakan simulasi. Hasil dari pelatihan ini, guru-guru bisa mengetahui bentuk-bentuk dari ice breaking dan mampu mensimulasikan dalam kelas contoh.
Copyrights © 2025