Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN KARYA ILMIAH UNTUK GURU DI SMK PGRI 39 JAKARTA Pertiwi, Indah; Ulfa, Marissa; Retnawati, Saptina
SEPAKAT Sesi Pengabdian pada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): SEPAKAT JUNI 2024
Publisher : INTERNATIONAL PENELITI EKONOMI, SOSIAL, DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56371/sepakat.v4i1.290

Abstract

Seorang guru harus terus meningkatkan profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, mencakup keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam pengembangan jati diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together). Berdasarkan hasil survei awal di SMK PGRI 39 Jakarta, guru-guru belum mampu secara optimal menyusun karya ilmiah dengan baik, sesuai dengan kaidah penulisa karya ilmiah yang baku. Tentunya keadaan ini harus segera dicarikan solusinya, agar para guru dapat menghasilkan karya ilmiah yang baik dan benar sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang baku. Setelah berdiskusi dengan kepala sekolah dan para guru, maka ditentukan solusi berupa pendampingan penyusunan karya ilmiah untuk para guru. Pemilihan teknik penyelesaian masalah berbentuk “pendampingan” dikarenakan melalui teknik tersebut, guru dapat belajar sekaligus mempraktikan atau learning by doing. Peningkatan keterampilan dan kemampuan guru-guru dalam menyusun karya ilmiah akan dibuktikan dengan produk berupa mini proposal karya ilmiah dari para guru.
Pelatihan Ice Breaking dalam Mengoptimalisasi Kegiatan Pembelajaran Bagi Guru SMK PGRI 39 Jakarta Pertiwi, Indah; Retnawati, Saptina; Ulfa, Marissa
Abdimas Awang Long Vol. 8 No. 1 (2025): Januari, Abdimas Awang Long
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Awang Long

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56301/awal.v8i1.1455

Abstract

Era modernisasi belajar bukan lagi menjadi kegiatan sehari-hari yang dinikmati oleh para siswa. Siswa malas atau bosan dalam belajar merasa ingin melepaskan kegiatan lain yang menyenangkan dibandingkan dengan kegiatan belajar lainnya, seperti bermain handphone, bermain game online, dan menggangu teman. Kegiatan belajar membutuhkan konsentrasi yang intens. Pembelajaran yang diselingi ice breaking ini memberikan semangat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dan juga melatih konsentrasi peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Kegiatan ice-breaking dengan variasi dan ekspresi yang sesuai telah terbukti mengembalikan konsentrasi siswa. Hasil survei awal di SMK PGRI 39 Jakarta, guru-guru belum mampu secara optimal mengupayakan kegiatan ice breaking dengan baik, untuk mendukung proses pembelajaran. Oleh karena itu, setelah berdiskusi dengan kepala sekolah dan para guru, maka ditentukan solusi berupa pelatihan penggunaan ice breaking dalam mengoptimalisasi pembelajaran untuk para guru. Pemilihan teknik penyelesaian masalah berbentuk “pelatihan” dikarenakan melalui teknik tersebut, guru dapat belajar sekaligus mempraktikan atau learning by doing. Peningkatan keterampilan dan kemampuan guru-guru dalam menggunakan teknik ice breaking dalam pembelajaran akan dibuktikan dengan praktek ice breaking dalam pembelajaran. Pelatihan ini diberikan kepada 15 orang guru sebagai peserta dengan secara workshop dan dengan menggunakan simulasi. Hasil dari pelatihan ini, guru-guru bisa mengetahui bentuk-bentuk dari ice breaking dan mampu mensimulasikan dalam kelas contoh.
Social media wise education: Improving the digital literacy of vocational school students through Instagram Ulfa, Marissa; Lubis, Metha
Penamas: Journal of Community Service Vol. 5 No. 2 (2025): Penamas: Journal of Community Service
Publisher : Nur Science Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53088/penamas.v5i2.2012

Abstract

The COVID-19 pandemic has led to significant changes in the education system, including in Indonesia, with the implementation of online learning. This condition has encouraged an increase in internet and social media use among teenagers. Student activities on social media, especially Instagram, have increased significantly, but have not been balanced with adequate digital literacy skills. This Community Service activity aims to provide education to students of SMK Islamiyah Serua Ciputat about the wise and responsible use of social media, as well as encourage the involvement of teachers and parents in the online mentoring process. The implementation method includes initial observation, interactive counselling, positive Instagram content visualisation training, and practical assistance involving lecturers, teachers, and students. The results of the activity showed that students experienced an increase in understanding related to social media ethics, skills in creating positive content, and awareness of the importance of critical thinking before sharing information on social media. Additionally, teachers and school staff play an active role in supervising student activities both during and after the event. This program is expected to be the first step in forming a smart, critical, and responsible digital generation on social media.
PELATIHAN PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN PEMBELAJARAN UNTUK GURU SMK SASMITA JAYA 1 DAN SMK SASMITA JAYA 2, TANGERANG SELATAN, BANTEN Abdillah, Candra; Anggara, Dameis Surya; Retnawati, Saptina; Ulfa, Marissa
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/al-jpkm.v3i2.20304

Abstract

Salah satu tugas guru sebagai pendidik professional adalah menilai hasil belajar siswa. Guru harus mampu menyusun perangkat penilaian pembelajaran dengan tepat. Perangkat penilaian pembelajaran berupa kisi-kisi penilaian, item butir soal tes berbasis HOTS (high order thinking skills), pedoman peskoran, dan pedoman penilaian. Berdasarkan realita di lapangan dan hasil survey awal di SMK Sasmita Jaya 1 dan SMK Sasmita Jaya 2, Tangerang Selatan, Banten, terdapat beberapa permasalahan terkait penilaian pembelajaran tersebut. Adapun permasalahan penilaian pembelajaran antara lain guru hanya fokus terhadap penilaian ranah kognitif saja, kemampuan guru dalam menyusun perangkat penilaian masih rendah, guru belum mampu menyusun item butir soal yang berkualitas, penilaian hanya berfokus pada hasil tanpa mempertimbangkan penilaian proses, dan penilaian yang dilakukan masih mengandung unsur subjektivitas. Berdasarkan  hasil survei awal di SMK Sasmita Jaya 1 dan SMK Sasmita Jaya 2, Tangerang Selatan, Banten, guru-guru belum mampu menyusun perangkat penilaian pembelajaran dengan tepat. Banyak guru yang masih melakukan penilaian pada ranah kognitif saja dan mengabaikan penilaian afektif dan psikomotorik. Penyusunan item butir soal sebagai instrument penilaian ranah kognitif siswa juga belum tepat. Soal yang disusun guru sebagian besar masih menggunakan soal low order thinking skill (keterampilan berpikir rendah). Atas dasar itu dilakukan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tujuan menyusun perangkat penilaian pembelajaran dengan tepat. PkM ini dilaksanakan pada 4-6 Oktober 2021 menggunakan media aplikasi Zoom Meeting. Hasil yang diperoleh yaitu adanya peningkatan pemahaman dan ketrampilan guru terkait menyusun perangkat penilaian pembelajaran dengan tepat. Sebelum adanya pelatihan, rata-rata pemahaman guru tentang penyusunan perangkat penilaian pembelajaran memperoleh nilai 68, sedangkan setelah diberi pelatihan menjadi 84. Keterampilan guru dalam membuat menyusun perangkat penilaian pembelajaran juga meningkat dibuktikan dengan produk berupa kisi-kisi penilaian, item butir soal tes berbasis HOTS (high order thinking skills), pedoman peskoran, dan pedoman penilaian yang wajib dibuat oleh peserta pelatihan.Kata Kunci: Perangkat Penilaian Pembelajaran, Guru SMK, High Order Thingking Skill (HOTS)