Fenomena ketahananan keluarga di era digitalisasi sangat mempengaruhi seseorang dapat menghadapi dan menyesuaikan beragam macam persoalan yang dihadapi sebagai tantangan hidup. perkembangan ketahanan keluarga bertujuan memperkokoh hubungan sosial sebagai proses interaksi antara dassain dan das sollen dan das sain untuk menimalisir resiko dalam sebuah rumah tangga. Secara empiris Tingkat resiko ketahanan keluarga juga berdampak pada keharmonisan keluarga yang kuat dan lemah sehingga diperlukan penanggulangan secara berkala melalui program pemerintah sebagai upaya pencegahan timbulnya gangguan dan resiko internal dan eksternal. Peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdiri dari 35 orang. Pelaksaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut diperkuat juga dengan dialog dan wawancara langsung sehingga dapat diketahui kemampuan keluarga dalam mengelola sumber daya dan masalah yang dihadapinya, untuk memenuhi kebutuhan anggotanya menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Oleh karena itu dianggap perlu untuk dilakukan langkah-langkah strategi dalam peningkatkan ketahanan keluarga yang bertujuan mencapai keluiarga sakinah, mawaddah, dan warahmah sebagai motivasi masyarakat sehingga mampu bertahan hidup dan melanjutkan tugas termasuk hak dan kewajiban dalam kehidupan sebagaimana mestinya dengan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membangun ketahanan keluarga secara baik dan konsinsten melalui pendekatan sosio yurisid.
Copyrights © 2025