Kurikulum merdeka merupakan kurikulum baru yang masih ditemukan beberapa masalah dalam implementasinya. Salah satu kebingungan yang dirasakan guru adalah menyusun instrumen asesmen diagnostik yang digunakan sebagai dasar penyusunan pembelajaran berdiferensiasi khusunya pada pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan instrumen assesmen diagnostik matematika yang dapat digunakan untuk memetakan kemampuan awal dan mengetahui kesulitan belajar peserta didik. Desain penelitian yang digunakan sesuai dengan model ADDIE mulai dari analisis hingga menghasilkan produk yang dibutuhkan kemudian di uji kelayakannya. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi pembelajaran, wawancara, serta hasil analisis tes asesmen diagnostik kepada peserta didik. Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada analisis kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan instrumen asesmen diagnostik yang telah diuji secara empiris untuk mendukung pengajaran matematika yang efektif dalam merespon keunikan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Tes diagnostik yang dihasilkan memberikan wawasan yang penting bagi guru mengenai pola kesulitan belajar yang sering muncul, seperti dalam pemecahan masalah atau pemahaman konsep bilangan. Hal ini dapat digunakan guru untuk memetakan materi prasyarat sehingga dapat mendesain pembelajaran berdiferensiasi yang tepat. Guru dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran yang responsif dan adaptif dengan kebutuhan peserta didik. Instrumen asesmen diagnostic ini digunakan guru sebagai dasar desain pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar baik secara konten, proses dan produk. Rekomendasi penelitian selanjutnya yaitu melakukan studi komparatif untuk mengeksplorasi efektivitas instrumen asesmen diagnostic matematika dalam jenjang kelas yang berbeda untuk memperluas penerapannya dalam kurikulum.
Copyrights © 2024