Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Penerapan Literasi Sains di Kelas IV Sekolah Dasar Falistya Roisatul Mar'atin Nuro; Beti Istanti Suwandayani; Intan Nurul Majid
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 8 No. 2 (2020): September 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jp2sd.v8i2.15189

Abstract

Hasil PISA tahun 2018 telah diumumkan oleh  The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Pengukuran PISA dilakukan di Indonesia dengan melibatkan 12.098 peserta didik yang tersebar di 399 sekolah. Data tersebut menunjukkan tingkat literasi peserta didik masih rendah. Literasi yang rendah berkontribusi terhadap rendahnya produktivitas negara yaitu jumlah output yang dihasilkan dalam suatu periode. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) implementasi literasi sains kelas IV sekolah dasar, (2) faktor pendukung dalam pelaksanaan literasi sains kelas IV di sekolah dasar, dan (3) faktor penghambat dalam pelaksanaan literasi sains kelas di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terlaksananya literasi sains di kelas IV, (2) faktor pendukung dalam gerakan literasi sains yaitu SDM (guru kelas, orang tua peserta didik, kepala sekolah, dan warga sekolah) dan fasilitas yang tersedia di sekolah (perputakaan sekolah, referensi buku bacaan di sekolah, dan pojok baca), dan (3) faktor penghambat dalam gerakan literasi sains yaitu kurangnya dukungan beberapa orang tua peserta didik dan kurangnya minat baca peserta didikHasil PISA tahun 2018 telah diumumkan oleh  The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Pengukuran PISA dilakukan di Indonesia dengan melibatkan 12.098 peserta didik yang tersebar di 399 sekolah. Data tersebut menunjukkan tingkat literasi peserta didik masih rendah. Literasi yang rendah berkontribusi terhadap rendahnya produktivitas negara yaitu jumlah output yang dihasilkan dalam suatu periode. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) implementasi literasi sains kelas IV sekolah dasar, (2) faktor pendukung dalam pelaksanaan literasi sains kelas IV di sekolah dasar, dan (3) faktor penghambat dalam pelaksanaan literasi sains kelas di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terlaksananya literasi sains di kelas IV, (2) faktor pendukung dalam gerakan literasi sains yaitu SDM (guru kelas, orang tua peserta didik, kepala sekolah, dan warga sekolah) dan fasilitas yang tersedia di sekolah (perputakaan sekolah, referensi buku bacaan di sekolah, dan pojok baca), dan (3) faktor penghambat dalam gerakan literasi sains yaitu kurangnya dukungan beberapa orang tua peserta didik dan kurangnya minat baca peserta didik
Implementasi Pembelajaran PJOK Pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Bustanol Arifin; Falistya Roisatul Mar’atin Nuro; Abdurrohman Muzakki; Lujeng Ikhlasatul Riska
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 10 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jp2sd.v10i1.20508

Abstract

The existence of the Covid-19 pandemic has resulted in changes in all aspects of life including aspects of education in Indonesia. Learning that is usually carried out in schools turns into at-home online. PJOK learning provides learning experiences to students in the form of physical activities, play, and exercise that are planned systematically to stimulate physical growth and development, motor skills, thinking skills, emotional, social,  and morals. The purpose of this study is to describe the implementation of PJOK learning during the Covid-19 pandemic in elementary schools including planning, implementation, and evaluation. The research subject consisted of 25 students and teachers of class III of SDN Wirogunan Pasuruan City. The research method used is qualitatively descriptive. Data collection techniques through interviews, observations, and documentation. The results showed that the PJOK learning process was carried out online
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN ASESMEN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI MASA PANDEMI DI SDN GIRIMOYO 02 Falistya Roisatul Mar’atin Nuro; Delora Jantung Amelia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2020): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v1i3.1192

Abstract

Pelaksanaan, program pengabdian masyarakat dengan judul pendampingan ini diawali dengan workshop. Kegiatan ini melibatkan kerjasama dengan SDN Girimoyo 02 Kecamatan Karangploso. Pendampingan penyusunan asesmen ini masuk pada era revolusi industri 4.0 oleh karena itu sistem pembelajarannya kita kuatkan dari segi teknologi. Pendampingan Penyusunan Asesmen Autentik Pada Pembelajaran Tematik di SDN Girimoyo 02 Kec. Karangploso Kab. Malang dilakukan melalui 4 tahapan. Yang pertama adalah kegiatan Workshop Penyusunan Asesmen Autentik, dalam kegiatan workshop terdapat 2 materi yang disampaikan yaitu pengertian, jenis-jenis dan langkah penyusunan asesmen autentik. Tahapan kedua adalah pendampingan penyusunan Asesmen autentik, pada tahap pendampingan dilakukan dengan daring (whatapps group) dan satu kali luring dengan tatap muka antara guru dan tim pengabdi. Tahapan ketiga yaitu implementasi asesmen autentik, tahapan implementasi dilakukan dengan jumlah siswa setengah dari jumlah keseluruhan dikarenakan pada situasi pandemi. Tahapan keempat dan terakhir adalah evalusi dan reflesi terkait penyusunan asesmen autentik. Kendala yang dialami ketika kegiatan pendampingan adalah waktu pendampingan yang terbilang singkat karena kegiatan penyusunan asesmen ini ditengah tengah kegiatan guru untuk mempersiapkan materi dan video untuk pembelajaran daring dan agenda sekolah
Analisis Kompetensi Literasi Digital Guru sebagai Pendukung Keterampilan Guru Sekolah Dasar Dian Fitri Nur Aini; Falistya Roisatul Mar’atin Nuro
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4744

Abstract

Literasi digital merupakan salah satu literasi dasar yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran selain literasi membaca menulis, numerasi, sains, serta budaya dan kewarganegaraan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara mendalam terkait kompetensi literasi digital guru Sekolah Dasar sebagai aspek pendukung kecapakan pendidik abad 21. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model deskripsi dengan memaparkan kompetensi literasi digital guru Sekolah Dasar sebagai aspek pendukung kecakapan pendidik abad 21. Lokasi penelitian di SD 6 Negeri Tumpang Kabupaten Malang dengan subjek penelitian ini adalah guru SD Negeri 6 Tumpang Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru sudah memiliki kompetensi literasi digital diilihat dari indikator pencapaian kompetensi literasi digital yaitu variasi bahan bacaan dan alat peraga digital, penggunaan buku digital, kegiatan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi, penyajian informasi sekolah dengan media digital, pemanfaatan teknologi di lingkungan sekolah dan penerapan teknologi digital dalam layanan sekolah. Kompetensi literasi digital guru di SD Negeri 6 Tumpang secara umum baik dilihat dari aspek-aspek pendukung kompetensi literasi digital. Hal ini berdampak pada kualitas pembelajaran yang dirancang oleh guru dengan memanfaatkan berbagai aplikasi digital yang saat ini banyak berkembang.
Analisis Kompetensi Literasi Digital Guru sebagai Pendukung Keterampilan Guru Sekolah Dasar Dian Fitri Nur Aini; Falistya Roisatul Mar’atin Nuro
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4744

Abstract

Literasi digital merupakan salah satu literasi dasar yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran selain literasi membaca menulis, numerasi, sains, serta budaya dan kewarganegaraan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara mendalam terkait kompetensi literasi digital guru Sekolah Dasar sebagai aspek pendukung kecapakan pendidik abad 21. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model deskripsi dengan memaparkan kompetensi literasi digital guru Sekolah Dasar sebagai aspek pendukung kecakapan pendidik abad 21. Lokasi penelitian di SD 6 Negeri Tumpang Kabupaten Malang dengan subjek penelitian ini adalah guru SD Negeri 6 Tumpang Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru sudah memiliki kompetensi literasi digital diilihat dari indikator pencapaian kompetensi literasi digital yaitu variasi bahan bacaan dan alat peraga digital, penggunaan buku digital, kegiatan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi, penyajian informasi sekolah dengan media digital, pemanfaatan teknologi di lingkungan sekolah dan penerapan teknologi digital dalam layanan sekolah. Kompetensi literasi digital guru di SD Negeri 6 Tumpang secara umum baik dilihat dari aspek-aspek pendukung kompetensi literasi digital. Hal ini berdampak pada kualitas pembelajaran yang dirancang oleh guru dengan memanfaatkan berbagai aplikasi digital yang saat ini banyak berkembang.
Developing guidelines for early detection of child and adolescent mental health problems Nandy Agustin Syakarofath; Falistya Roisatul Mar'atin Nuro; M. Karimun
Journal of Community Service and Empowerment Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jcse.v4i1.24424

Abstract

Children, like adults, can suffer from various mental health issues, but they are rarely recognized. This research aims to create early detection guidelines that can be used by those closest to children, such as parents and teachers in schools. The methods used by the team were narrative review, data analysis, preparation of guidelines, expert judgment, and dissemination. Three experts carried out the preparation of the guide. Furthermore, the dissemination was carried out at SDN Girimoyo 02 Karangploso, Malang Regency. The guideline contains six points, namely 1) definition of mental health, 2) description of the child's mental health issues, 3) description of instruments that can be used for screening or early detection, 4) various considerations that need to be considered when conducting screening or early detection, 5) referral system and flow, and 6) the role of teachers in schools and their urgency. Furthermore, the result of the dissemination activity is the increased understanding of teachers in schools regarding the early detection of student's mental health problems so that teachers can be more sensitive to the conditions of their students.
PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PEMBAGIAN Putri Kusnawang Sasi; Falistya Roisatul Maratin Nuro; Indah Fida Sahara
Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika Vol 5 No 2 (2023): Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika
Publisher : IKIP Budi Utomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/prismatika.v5i2.2765

Abstract

This study aims to describe the increase in student learning outcomes in dividing learning using teaching aids in class IV SDN Lowokwaru 2 Malang City. This study used the Problem Based Learning (PBL) learning model in the form of classroom action research and was carried out in two cycles. Data collection techniques were direct observation techniques and measurement techniques. Data collection tools used observation sheets and tests. The results of research on the teacher's ability to compose teaching modules on average cycle 1 reached 3.14 increased in cycle II reached 3.71, the ability of teachers to carry out learning in cycle 1 received an average of 2.92 increased in cycle II reached an average of 3, 75 while student learning outcomes in cycle I averaged 67.67 with the completeness of 15 people increased in cycle II with an average value of 87.50 with 27 students' completeness. The data above shows the teacher's ability to compile and carry out learning and student learning outcomes in learning mathematics about the distribution of using visual aids in class IV students has increased.
Implementation of the independent curriculum for students with special needs at SDN Gadang 03 Malang City Ana Nur Salsabillah; Beti Istanti Suwandayani; Falistya Roisatul Mar'atin Nuro
JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jpdn.v9i1.20445

Abstract

The purpose of this study was to find out how the independent curriculum was implemented for students with special needs at SD Gadang 3 Malang City as well as the types of children with special needs within it. Data collection techniques used in this study include interviews, observations, and documentation. The subjects of this research are 5th-grade teachers who also handle students with special needs, the school principal, and the students with special needs themselves. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data display, and verification. The results of this study indicated that the implementation of the independent curriculum for students with special needs at SDN Gadang 3 is packaged in a simple and detailed manner. So both regular and those with special needs, can effectively and maximally absorb the delivered material. There is no specific strategy in the learning process, it's just that the method of delivery uses diction that is easy to understand. The use of teaching modules in the learning process is also generalized to other students. The process of assessing learning outcomes is obtained from the mid-semester and final-semester examinations provided by the GPK team in their respective cities.
Pendampingan Pembuat Perangkat Pembelajaran Berbasis Digital Di SDN 2 Girimoyo Kabupaten Malang Dian Ika Kusumaningtyas; Falistya Roisatul Mar'atin Nuro
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Juli 2023
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/jpm.v4i1.896

Abstract

The background of this community service activity is because not many teachers have made digital-based learning tools. Based on the socialization carried out in partner schools, some teachers are still confused about making digital-based learning tools. However, some teachers are also equipped with facilities that support the achievement of making learning devices which is the teacher's job in providing the best teaching for students. This community service aims to provide training to teachers at SDN Girimoyo 2 Malang in the form of making digital-based learning tools. This training was carried out using lecture methods, outreach, question and answer discussions and assistance in making learning tools. This community service activity consisted of 3 meetings in 1 partner school. The output achieved in this partnership program is an increase in the competence of teachers at SDN 2 Girimoyo Malang manifested in the ability to make digital-based learning tools. In addition, training material was also produced in the form of drafts for making digital-based learning tools, RPP (Learning Implementation Plans) and LKPD (Student Worksheets).
Pendampingan penyusunan instrumen asesmen diagnostik matematika untuk mendesain pembelajaran beriferensiasi di Sekolah Dasar Falistya Roisatul MN; Nawang Sulistyani; Mochammad Archi Maulyda; Tyas Deviana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.22258

Abstract

Abstrak Salah satu kesulitan yang dialami guru di sekolah mitra dalam implementasi kurikulum merdeka yaitu mendesain pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran matematika. Hal penting yang harus dilakukan guru dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi adalah melakukan asesmen diagnostic yang dapat membantu guru dalam mengidentifikasi kebutuhan dan memetakan kemampuan siswa. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pendampingan penyusunan instrument asesmen diagnostic matematika untuk mendesain pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar. Metode yang digunakan  untuk mengatasi permasalahan mitra yaitu melalui kegiatan: 1) workshop penyusunan instrumen asesmen diagnostik; 2) pendampingan penyusunan instrumen asesmen diagnostik; 3) implementasi asesmen diagnostik; 4) monitoring dan evaluasi; serta 5) pelaporan. Keberhasi;an program pengabdian kepada masyarakat ini ditunjukkan adanya peningkatan hasil pre-test dan post-test pengetahuan guru tentang konsep dan penyusunan instrument asesmen diagnostic. Instrument assessment diagnostic yang telah disusun berdasarkan hasil pendampingan, digunakan guru sebagai acuan dalam mendesain pembelajaran berdiferensiasi. Kelas yang bediferensiasi dapat menyajikan jalan yang berbeda dalam rangka memperoleh pengetahuan, memahami ide-ide dan mengembangkan produk sehinga pembelajaran terlaksana secara efektif. Kata kunci: asesmen diagnostic; instrumen asesmen; kurikulum Merdeka; pembelajaran berdiferensiasi  Abstract One of the difficulties experienced by teachers at partner schools in implementing the merdeka curriculum is designing differentiated learning in mathematics subjects. The important thing that teachers must do in designing differentiated learning is to carry out diagnostic assessments that can help teachers identify needs and map student abilities. This activity aims to assist in preparing mathematics diagnostic assessment instruments to design differentiated learning in elementary schools. The method used to overcome partner problems is through activities: 1) workshops on preparing diagnostic assessment instruments; 2) assistance in preparing diagnostic assessment instruments; 3) implementation of diagnostic assessments; 4) monitoring and evaluation; and 5) reporting. The success of this community service program is demonstrated by an increase in pre-test and post-test results in teacher knowledge regarding the concept and preparation of diagnostic assessment instruments. Teachers use the diagnostic assessment instrument prepared based on the mentoring results as a reference in designing differentiated learning. Differentiated classes can present different paths to gaining knowledge, understanding ideas, and developing products so that learning can occur effectively. Keywords: diagnostic assessment; assessment instruments; independent curriculum; differentiated learning