Permasalahan stunting di Indonesia masih menjadi persoalan yang serius. Tulisan ini membahas akar penyebab stunting di Indonesia dan memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab utama stunting dan mengusulkan strategi penanganan yang efektif. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka dari berbagai jurnal ilmiah. Data menunjukkan bahwa angka stunting di Indonesia menurun dari 27,7% pada 2019 menjadi 21,6% pada 2022. Anak-anak berusia 3 hingga 4 tahun menyumbang sebagian besar kasus, dengan 6% dari total kasus. Meskipun terjadi penurunan, angka tersebut masih di atas standar World Health Organization (WHO) yang menetapkan prevalensi stunting harus kurang dari 20%. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting menjadi 17% pada 2023 dan 14% pada 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stunting memiliki beragam penyebab, dengan kurangnya asupan gizi pada ibu dan anak sebagai faktor utama. Kekurangan gizi yang dialami ibu sebelum dan selama kehamilan, serta selama 1000 hari pertama kehidupan anak, berdampak signifikan pada pertumbuhan mereka. Stunting memiliki dampak jangka pendek dan panjang yang serius, menegaskan pentingnya intervensi yang komprehensif. Rekomendasi yang diajukan mencakup penerapan solusi holistik yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Pendekatan ini diharapkan dapat mengatasi penyebab utama stunting dan mempercepat penurunan prevalensinya.
Copyrights © 2024