Penelitian ini mengkaji penerapan Collaborative Governance dalam penanganan masalah gelandangan dan pengemis di Kelurahan Butung, Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kolaborasi lintas sektor serta mengidentifikasi tantangan dan solusi yang diusulkan. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode wawancara mendalam terhadap instansi terkait, seperti Dinas Sosial, UPT PPA, Satpol PP, dan layanan kesehatan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menciptakan sinergi yang efektif melalui pemanfaatan sumber daya dan keahlian yang tersedia. Namun, penerapan Collaborative Governance menghadapi kendala berupa keterbatasan anggaran, stigma negatif masyarakat, dan minimnya data pendukung yang memadai. Untuk keberhasilan jangka panjang, diperlukan komitmen bersama dari para pemangku kepentingan, peningkatan akses terhadap sumber daya, serta edukasi masyarakat guna mengurangi stigma sosial. Selain itu, penguatan sistem pengumpulan data menjadi langkah strategis dalam mendukung perencanaan dan evaluasi kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Copyrights © 2024