Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penerapan Historical Approach dalam Proses Pembelajaran Pancasila di Perguruan Tinggi Irvan Tasnur; Mustamin Mustamin; Fitra Widya Wati
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 8, No 1 (2020): EQUILIBRIUM JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.946 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v8i1.3007

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali proses, respon serta dampak penanaman nilai-nilai pancasila melalui penerapan historical approach di perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dimana proses pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi yang hasilnya kemudian dianalisis menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian ditemukan bahwa proses penanaman nilai pancasila di Universitas Negeri Yogyakarta dilakukan dalam beberapa tahapan yang terdiri dari receiving, responding, valuing, organization, characterization. Pada dua tahapan awal kompetensi dosen merupakan faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proses tersebut, sedangkan untuk tiga tahapan terakhir peran mahasiswa menjadi sangat dominan sebagai penentu keberhasilan karena proses tersebut tidak dapat diintervensi oleh seorang dosen. Penerapan pendekatan sejarah dalam proses pembelajaran pancasila di Universitas Negeri Yogyakarta mendapatkan respon yang sangat positif dari mahasiswa hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kemampuan dosen dalam menyampaikan peristiwa sejarah dan kontemporer yang nantinya dikaitkan dengan nilai pancasila, penggunaan media kekinian, serta tidak dibatasinya ruang gerak mahasiswa untuk tetap berpikir kritis. Berdasarkan hasil penelitian pula didapatkan bahwa penerapan historical approach berdampak positif bagi peningkatan daya berpikir kognitif mahasiswa, hal ini dibuktikan dari hasil evaluasi terhadap 60 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pancasila dimana dari total keseluruhan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut terdapat 90% orang mahasiswa yang dapat menjawab dengan benar berbagai pertanyaan yang bersifat teoritis terkait pancasila dan 100% mahasiswa dapat menjawab berbagai permasalahan kontemporer dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Selain itu, penerapan pendekatan tersebut juga berdampak positif terhadap nilai afektif dalam diri mahasiswa yang tercermin dari peningkatan kedisiplinan dan tingginya rasa saling menghormati di tengah perbedaan, dan juga berpengaruh baik terhadap peningkatan psikomotorik yang ditunjukkan dari meningkatnya kemampuan berkomunikasi mahasiswa dalam proses diskusi.
Konflik Sunni-Syiah Pasca Arab Spring: Menelusuri Motif Politik Dibalik Perang Berkepanjangan di Suriah Irvan Tasnur; Fitra Widya Wati
Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik Vol 2 No 02 (2019): Jurnal Academia Praja
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.223 KB) | DOI: 10.36859/jap.v2i02.112

Abstract

Abstract The Syrian War is one of a long-standing conflict that has lasted for eight years. The difficulty of finding a peaceful spot is the cause of the conflict eradication efforts in the country. This study aims to explore the motives behind the war in Syria using the Historical approach. The results of the study and analysis found that Syria as a secular state, separating between state and religious life, besides that Syria is also a peaceful ethnoreligious state before the war-damaged the joints of life there. Bashar al Assad as Syrian president embraced the Shia teachings of the Awali sect which is a minority sect in Syria, his appointment as well as his father were supported by most of the military figures who were Sunni schools. The above explanation clearly shows that the differences in schools between Sunnis and Shiites in Syria are not the main cause of a long war. Deeper, the results of the analysis show that there are various conflicting groups in the country, namely the Syrian Government, the Syrian Democratic Forces (Rojava, SDF, QFD), the Islamic State of Iraq and Sham (ISIS), Jabhat al-Nusra, and the Syrian Opposition. Difficult resolution of conflicts that occur is not only caused by the many internal warring groups that have their own goals and interests, but this is also made worse by the involvement of other countries such as Russia, Saudi Arabia, Iran, Israel, Turkey, America, Britain and France that carry a variety of motives and interests, this is what makes it difficult to create a consensus that leads to peace in Syria.
PKM Kelompok Ibu-Ibu Nelayan Mengolah Ikan Jadi Bakso dan Abon di Lappa Kabupaten Sinjai Amirullah Amirullah; Jumadi Jumadi; Muh Rasyid Ridha; Fitrah Widyawati; Dalilul Falihin
Panrita Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 June 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/pijpm.v3i1.63034

Abstract

This service problem is carried out on a group of traditional fisherwomen in Lappa, Sinjai Regency. do not have skills in processing marine natural resources, the level of education level of traditional fisherwomen education level in Lappa, Sinjai Regency is very low.The solution offered is training conducted to women's groups related to with processed products which include; processing processing of sea fish into shredded meat, naget, meatballs, and other types of processed products such as making decorations with shellfish as the basic ingredients of natural potential in the region, as well as entrepreneurship training for mothers, especially in terms of entrepreneurship management. lauaran achieved by the ability of the target group to increase 90% related to the management of small businesses. ability of the target group increased by 90% related to the production of fish processing into shredded fish, naget, meatballs, and making ornaments from sea shells. Managerial skills of mothers of of traditional fishermen increased by 85%. 
Petani Kelapa Sawit di Kampung Bukit Makmur Kabupaten Berau, 2014-2020. Sari, Shinta Purnama; Ridha, M. Rasyid; Wati, Fitra Widya
Attoriolong Vol 22, No 1 (2024): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang keberadaan petani kelapa sawit di Kampung Bukit Makmur Kabupaten Berau, perkembangan petani kelapa sawit di Kampung Bukit Makmur Kabupaten Berau, dan untuk mengetahui Keadaan sosial ekonomi petani kelapa sawit di Kampung Bukit Makmur Kabupaten Berau. Dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 4 tahap, yakni Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa (1) latar belakang keberadaan petani kelapa sawit di Kampung Bukit Makmur dikarenakan ketersediaan lahan yang mencukupi, dilaksanakannya program Desa yang berfokus pada pertanian dan perkebunan, harga kelapa sawit yang semakin tinggi, serta beban kerja yang cukup ringan membuat banyak petani kelapa sawit memiliki pekerjaan sampingan, (2) perkembangan perkebunan kelapa sawit di Kampung Bukit Makmur yakni dimulai pada fase awal penanaman dan pengembangan (2014 – 2017), kemudian berlanjut ke fase produksi dan periode perkembangan (2018 – 2020), dan (3) pengaruh keberadaan perkebunan kelapa sawit bagi petani kelapa sawit di Kampung Bukit Makmur dapat dlihat dari segi ekonomi dan sosial. Kehidupan ekonomi petani kelapa sawit semakin berkembang jika dilihat dari pendapatan, kualitas rumah, dan kepemilikan aset lainnya. Sedangkan dalam kehidupan sosial petani kelapa sawit dapat dilihat dari sistem kekerabatan, hubungan kerjasama, waktu kerja, dan pendidikan yang semakin berkembang dari tahun ke tahun.
Pelatihan Pembuatan Bubur Candu di Kelurahan Mangasa Kota Makassar Mas'ud Uqbah Al Ansyari; Fitra Widya Wati; Pahrul; Herawan Hisanan; Mahmuddin
JURNAL AKADEMIK PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 3 (2024): Mei : Jurnal Akademik Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/japm.v2i3.1552

Abstract

Perkembangan ubi ungu di Indonesia telah menunjukan peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Permintaan akan ubi ungu meningkat karena diketahui sebagai sumber gizi yang kaya akan antioksida dan serat. Manfaat dari ubi ungu masih belum sama populernya dengan jenis umbi-umbian lainya. Salah satu daerah penghasil ubi jalar ungu adalah Sumatra utara. yang dimana masyarakat disana budidayakan tanaman ubi jalar ungu karena wilayah yang memiliki kondisi tanah dan iklim yang sesuai untuk pertumbuhanya. Karena ubi jalar ungu mudah di temukan sehingga dapat diolah menjadi produk makanan dan ubi jalar ungu yang menjadi bahan utamanya karena manfaatnya yang baik bagi tubuh dan juga mudah di temukan dipasar terdekat. Proses pembuatan bubur candu terinspirasi dari nama bubur candil yaitu bubur candu yang di mana nama tersebut kami buat agar masyarakat penasaran dengan produk kami bukan saja nama yang menarik tapi juga bubur yang enak dengan perpaduan antara santan dan ubi ungu yang enak di nikmati.
PKM Kewirausahaan Diversifikasi Produk Dadar Gulung Menjadi Mini Crepe Roll Mitha Evalista; Irfan Yunus; Mohamad Ikbal Riski A. Danial; Fitrah Widya Wati; Mas’ud Uqbah Al Ansyari
Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial Vol. 1 No. 4 (2024): November: Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/karya.v1i4.810

Abstract

Traditional food is known as market snacks because in the past these snacks were found in many traditional markets. In this modern era, some people consider that omelette rolls are an outdated traditional food or snack. The popularity of rolled omelets is increasingly eroded by modern snacks that are more contemporary and practical. This causes a lack of public interest in omelette rolls, especially the younger generation. This condition is feared to cause the rolled omelette, which is a traditional Indonesian culinary richness, to be forgotten in the future. Therefore, a diversification process must be carried out so that the rolled omelet remains in the market. The process of diversifying omelette rolls as a traditional food into a modern product, namely "Mini Crepe Roll" is a strategic step to maintain its existence and popularity in the midst of a more contemporary and practical onslaught of modern snacks. This Mini Crepe Roll product is an introductory food or dessert that is suitable to eat for Indonesian snack fans. Besides that, this food does not use harmful preservatives and is safe to consume. To attract customer interest, Mini Crepe Roll food products are packaged and served attractively, practically, and ready to eat. In this activity, not only focus on the mini crepe roll production process, but also on business and marketing aspects This is so that mini crepe roll products can be well received by consumers and have competitiveness in the market.
PKM PEMBERIAN EDUKASI MENGENAI SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMPN 3 PINRANG Balkis, Syarifah; Shasliani, Shasliani; Zulfadli, Muhammad; Khaeruddin, Khaeruddin; Wati, Fitra Widya
Panrita Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 December 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/pijpm.v3i2.68731

Abstract

Child Friendly Schools (SRA) is an educational approach that places children at the center of attention by ensuring a learning environment that is safe, comfortable, inclusive, and supports children's growth and development optimally. This not only aims to improve students' academic achievement, but also shapes students' positive character so that they become individuals with integrity, tolerance and responsibility. The formation of students' character through SRA is important because character is the foundation that forms a child's personality and morality. There are several things that are of concern in each school, especially at SMPN 3 Pinrang, namely: a safe and violence-free environment for the development of positive character, for example children grow up in a safe and supportive atmosphere, making it easier to develop characters such as courage, self-confidence and discipline. Respect for children's rights as a basis for character formation, for example: children learn to become individuals who have integrity and respect for others, character education is embedded in daily activities, children's participation in decision making, development of attitudes of tolerance and empathy through inclusive education, and teachers at SMPN 3 Pinrang are expected to be role models who transmit positive character to students, for example: children imitate the positive attitudes of their teachers, so that character values are more easily ingrained in them.
Collaborative Governance dalam Penanganan Gelandangan dan Pengemis di Butung, Kota Makassar Aziz, Besse Wulandari; Wati, Fitra Widya
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 11, Nomor 3 November 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v1i3.67942

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan Collaborative Governance dalam penanganan masalah gelandangan dan pengemis di Kelurahan Butung, Kota Makassar.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kolaborasi lintas sektor serta mengidentifikasi tantangan dan solusi yang diusulkan. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode wawancara mendalam terhadap instansi terkait, seperti Dinas Sosial, UPT PPA, Satpol PP, dan layanan kesehatan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menciptakan sinergi yang efektif melalui pemanfaatan sumber daya dan keahlian yang tersedia. Namun, penerapan Collaborative Governance menghadapi kendala berupa keterbatasan anggaran, stigma negatif masyarakat, dan minimnya data pendukung yang memadai. Untuk keberhasilan jangka panjang, diperlukan komitmen bersama dari para pemangku kepentingan, peningkatan akses terhadap sumber daya, serta edukasi masyarakat guna mengurangi stigma sosial. Selain itu, penguatan sistem pengumpulan data menjadi langkah strategis dalam mendukung perencanaan dan evaluasi kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Pengaruh Literasi Digital Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar Hisanan, Herawan; Mahmuddin, Mahmuddin; Wati, Fitra Widya
Economics and Digital Business Review Vol. 5 No. 2 (2024): February - July
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v5i2.1390

Abstract

Tujuan temuan untuk mengetahui bagaimana minat berwirausaha mahasiswa Universitas Negeri Makassar dipengaruhi oleh literasi digital yang dimilikinya. Pada temuan ini ada 3 metode pengumpulan data yakni angket, wawancara, dan observasi yang bersifat deskriptif kuantitatif. Mahasiswa yang mempelajari kewirausahaan Universitas Negeri Makassar tahun ajaran 2022 dijadikan sebagai sampel penelitian ini. Dengan menggunakan SPSS, analisis regresi sederhana dilakukan terhadap data. Temuan penelitian menyatakan bahwa ada hubungan langsung yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja instruktur pada Program Studi Kewirausahaan FEB Universitas Negeri Makassar. Mahasiswa Program Studi Kewirausahaan sudah memanfaatkan teknologi digital untuk berwirausaha, terbukti dari hasil observasi dan wawancara. Hal ini menyoroti dampak literasi digital terhadap aspirasi kewirausahaan mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Literasi digital anak-anak disarankan untuk dimanfaatkan dengan baik, khususnya dalam hal kewirausahaan.
BORJUIS JAWA: TRANSFORMASI SOSIAL DI TENGAH KOLONIALISME ABAD XIX-XX Irvan Tasnur; Naufal Raffi Arrazaq; Fitra Widya Wati
SABANA: Jurnal Sosiologi, Antropologi, dan Budaya Nusantara Vol. 4 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sabana.v4i1.4906

Abstract

This study examines the emergence and development of the local bourgeoisie in Java in the 19th to 20th centuries. The main focus of the study is the transformation of the social class structure due to the implementation of liberal economic policies by the Dutch colonial government. The aim is to understand how the concept of "bourgeois" originating from the European socio-economic context was adapted in Javanese society. The method used is the historical method which includes heuristics (collecting sources), source criticism (data validation), data interpretation, and historiography (writing historical narratives), with the approach of Karl Marx's historical materialism theory. The results of the study show that the implementation of liberal economics in 1870 triggered the formation of a new social class that was different from the traditional aristocracy. The Javanese bourgeois class emerged from the lower priyayi class, such as village heads, high nobles, and traders who transformed into entrepreneurs. Although showing economic behavior similar to the European bourgeoisie, the Javanese bourgeoisie maintained its local identity. Until the early 20th century, they played an important role in the economy and national movements.