Berbicara kasar saat ini cukup populer sering ditemukan pada kalangan remaja dan dewasa. Namun pada kenyataannya anak usia dini juga bisa terpapar berbicara kasar. Perkembangan berbicara anak masih dalam tahap memperkaya bahasa dan kosakata baru dengan mendengar, mengingat ucapan atau gerakan, serta cenderung meniru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman anak usia dini mengenai berbicara kasar, dari mana anak mendengar kata-kata kasar dan upaya sekolah menyikapi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus paradigma konstruktivis yang mendeskripsikan pemahaman anak mengenai kata-kata kasar di sekolah TK Permata Hati Aisyiyah Kota Tasikmalaya. Subjek penelitian menggunakan purposive sampling dengan melibatkan 2 anak perempuan dan 2 anak laki-laki dengan rentang usia 5 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak perempuan dan laki-laki dengan rentang usia 5 tahun mampu memahami dan merespons berbicara yang kasar, seperti memberikan respons terhadap kata-kata kasar dari lingkungannya, misalnya dengan mengucapkan kalimat “astaghfirullah”.
Copyrights © 2024