Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi leksikal yang ada di Kabupaten Karo. Teori yang digunakan adalah teori dialektologi struktural. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode cakap dan metode catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan, dengan teknik dasar pilah unsur tertentu. Kemudian metode padan dilanjutkan dengan pemetaan dan metode dialektometri. Hasil penelitian menunjukkan terdapat sebanyak 46 kata yang memiliki variasi leksikal dari 200 kosakata daftar Swadesh yang ada di daerah penelitian, yaitu pada glos asap, baik, bakar, banyak, basah, belah (me-), benar, bengkak, berat, berenang, besar, bunga, buruk, cium, cuci, daging, dengan, disitu, dorong, ekor, gali, gosok, gunung, hantam, hapus, hati, hisap, hitung, ikan, ikat, jahit, jatuh, kata (ber-), kutu, lain, pegang, pikir, pusar, putih, rumput, siang, tarik, tertawa, tetek, tidur, dan tumpul. Pemetaan variasi leksikal pada penelitian ini menunjukkan bahwa variasi leksikal lebih banyak terdapat di daerah penelitian 3 dan 4, yaitu daerah Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Naman Teran. Untuk daerah penelitian 1 dan 2 yaitu Kecamatan Barusjahe dan Kecamatan Tigapanah hanya sedikit terjadi perbedaan leksikal. Status perbedaan dialek bahasa Karo yang ada di Kecamatan Barusjahe (DP 1), Kecamatan Tigapanah (DP 2), Kecamatan Simpang Empat (DP 3), dan Kecamatan Naman Teran (DP 4) berdasarkan analisis dialektometri menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan. Keempat daerah tersebut menuturkan satu dialek yang sama.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024