Riset ini penting untuk diungkap dan dibahas karena perubahan merupakan sebuah peristiwa yang berjalan bagai cakra manggilingan yang tidak dapat ditahan dan terjadi. Perubahan itu penting dan sangat dibutuhkan dalam menjaga, melestarikan serta mengembangkan kehidupan seni pertunjukan. Tujuan studi dekonstruksi Bedhaya Murbeng Rat dalam seni pertunjukan Bedhaya ini untuk menciptakan suatu dinamika dalam seni pertunjukan dengan mengubah seni yang monoton ke seni kreatif yang terbuka. Artikel penelitian ini mendasarkan pada penelitian kualitatif. Jenis data dan sumber data serta informasi secara dominan didapat dari: Festival Bedhayan 2023, "Catur Sagotra" 2022, Sindhenan Gaya Surakarta (2005), Bothekan Karawitan II: Garap (2009), Sejarah dan Sakralitas Tari Bedhaya Ketawang (2022, 2023). Pertunjukan Bedhaya Ketawang pada acara Jumenengan (2023). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka dan studi dokumen. Semua data yang telah dikumpulkan, diklasifikasi, diolah dan dianalisis dengan metode trianggulasi. Riset ini menemukan bahwa penelitian dekonstruksi Bedhaya Murbeng Rat dalam seni pertunjukan, menemukan kebaruan ekspresi estetik seni yang kreatif dan terbuka. Perubahannya menciptakan suatu dinamika seni pertunjukan dengan mengubah seni yang monoton ke seni kreatif yang terbuka. Untuk itu riset ini harapannya memicu peneliti berikutnya, membahas lebih tajam dan mendalam dengan penambahan dan membuka pengembangan teknik studinya. Kata kunci: dekonstruksi, seni pertunjukan, tari Bedhaya Murbeng Rat.
Copyrights © 2024