Budi Setiyastuti
Institut Seni Indonesia Surakarta, Jl. Ki Hadjar Dewantara 19, Surakarta 57126

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MELATIH TUBUH: SEBUAH METODE BARU OLAH TUBUH DALAM TARI Setiyastuti, Budi
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v11i1.2069

Abstract

Tubuh untuk keperluan tari adalah tubuh berdaya dan berjiwa yang diaktulisasikan lewat ekspresi. Tubuh tari memiliki makna. Tubuh yang aktif, terlatih, terampil, dan cerdas. Melatih Tubuh merupakan metode latihan untuk mencapai kepenarian,   yang dikembangkan merujuk  berbagai sumber olah tubuh  seperti  tari tradisi Jawa Surakarta,  yoga, t’ai chi, aerobik dan body languange.  Dalam susunannya, terdiri dari pernapasan dan peregangan, kelenturan, kekuatan, keseimbangan, penguatan otot perut, koordinasi, kelincahan, vibrasi, dan pendinginan.  Penataan pentas Melatih Tubuh menggunakan pendekatan natural, dekorasi panggung secara terbatas menggunakan backdrop hitam sebagai batas belakang panggung, tata artistik lebih ditekankan kepada penguatan cahaya untuk memperjelas visualisasi penari di atas panggung, irama musikal  sebagai pendukung digunakan  rekaman album Music for Yoga produksi Domo Records. The body for this dancing is the powerful and spirited one actualized through physical expression. Dancing body has meaning. It is also an active, trained, dexterous, and smart one. The dancing body is responsive and highly coordinative showing intellectual, emotional, and spiritual abilities. Body rehearsal is a method to achieve one’s dancing skill and developed referring to various sources of body movement such as Surakarta Javanese dance, yoga, t’ai chi, aerobics, and body language. Among the steps include breathing and stretching; keeping elasticity, strength, balance, coordination, dexterity, vibration; stomach muscles strengthening; and cooling down. The staging of Body Rehearsal uses a natural approach, and a minimal stage decoration with black backdrop as the upstage border. The artistic setting is more focused on stronger lighting to illuminate dancers’ visualization on the stage. The sound effects as accompaniment use Music for Yoga album produced by Domo Records.
MELATIH TUBUH: SEBUAH METODE BARU OLAH TUBUH DALAM TARI Setiyastuti, Budi
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v11i1.2069

Abstract

Tubuh untuk keperluan tari adalah tubuh berdaya dan berjiwa yang diaktulisasikan lewat ekspresi. Tubuh tari memiliki makna. Tubuh yang aktif, terlatih, terampil, dan cerdas. Melatih Tubuh merupakan metode latihan untuk mencapai kepenarian,   yang dikembangkan merujuk  berbagai sumber olah tubuh  seperti  tari tradisi Jawa Surakarta,  yoga, t’ai chi, aerobik dan body languange.  Dalam susunannya, terdiri dari pernapasan dan peregangan, kelenturan, kekuatan, keseimbangan, penguatan otot perut, koordinasi, kelincahan, vibrasi, dan pendinginan.  Penataan pentas Melatih Tubuh menggunakan pendekatan natural, dekorasi panggung secara terbatas menggunakan backdrop hitam sebagai batas belakang panggung, tata artistik lebih ditekankan kepada penguatan cahaya untuk memperjelas visualisasi penari di atas panggung, irama musikal  sebagai pendukung digunakan  rekaman album Music for Yoga produksi Domo Records. The body for this dancing is the powerful and spirited one actualized through physical expression. Dancing body has meaning. It is also an active, trained, dexterous, and smart one. The dancing body is responsive and highly coordinative showing intellectual, emotional, and spiritual abilities. Body rehearsal is a method to achieve one’s dancing skill and developed referring to various sources of body movement such as Surakarta Javanese dance, yoga, t’ai chi, aerobics, and body language. Among the steps include breathing and stretching; keeping elasticity, strength, balance, coordination, dexterity, vibration; stomach muscles strengthening; and cooling down. The staging of Body Rehearsal uses a natural approach, and a minimal stage decoration with black backdrop as the upstage border. The artistic setting is more focused on stronger lighting to illuminate dancers’ visualization on the stage. The sound effects as accompaniment use Music for Yoga album produced by Domo Records.
PROBLEMATIKA DAN STRATEGI REPRESENTASI TARI DALAM IKLAN DI INDONESIA Dwiyasmono, Dwiyasmono; Murtono, Taufik; Karyono, Karyono; Setiyastuti, Budi; Hartanto, Hartanto
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 10 No. 02 (2024): June 2024
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v10i02.9362

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika representasi tari dalam iklan di Indonesia. Tari dalam iklan Indonesia menjadi problematik karena cenderung dimaknai melalui kajian-kajian terkini sebagai hasil komodifikasi dan pemaksaan simbol-simbol dalam budaya untuk kepentingan komersial. Kondisi ini cukup memprihatinkan bagi kemajuan dunia seni, khusunya tari maupun iklan. Seni sebagai bagian dari budaya seharusnya lebih dapat bermakna sebagaimana mestinya dalam setiap sendi kehidupan, termasuk dalam penciptaan iklan. Metode studi literatur menjadi cara penelitian untuk mengungkap peran seni, dalam hal ini tari dalam iklan secara lebih beragam. Metode literature review dimaksudkan untuk mendapatkan pemahaman tersebut. Tahapan penelitian meliputi 1) merumuskan pertanyaan dan protokol inklusi dan eksklusi data tulisan, 2) menelusuri tulisan yang memenuhi syarat dari database jurnal ilmiah, 3) memilih data tulisan dengan cara mengekstrak data dan mengidentifikasi duplikasi data, 4) menganalisis data berdasarkan kuantitas dan kualitas tulisan sesuai kelompok-kelompok tema, 5) menyajikan data dalam matriks analisis, 6) menafsirkan hasil analisis dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian selain menunjukkan problematika representasi tari dalam iklan juga menyimpulkan strategi representasi berdasarkan kesetaraan melalui representasi budaya yang memberi pesan positif.   Kata Kunci: iklan, kearifan budaya, problematika representasi, seni tari   Abstract This study aims to determine the problems of dance representation in advertisements in Indonesia. Dance in Indonesian advertising is problematic because it tends to be interpreted through recent studies as the result of commodification and imposition of symbols in culture for commercial purposes. This condition is quite concerning for the progress of the art world, especially tariffs and advertisements. Art as part of culture should be able to achieve what it should in every delivery of life, including in the creation of advertising. The literature study method is a way of research to uncover the role of art, in this case dance in advertising in a more diverse way. The literature review method is intended to gain this understanding. The research stages include 1) preparing questions and protocols for inclusion and exclusion of written data, 2) searching for writings that meet the requirements from scientific journal databases, 3) selecting written data by extracting data and identifying duplicate data, 4) analyzing data based on the quantity and quality of writing according to the theme groups, 5) present the data in matrix analysis, 6) interpret the analysis results and draw conclusions. The research results, apart from showing the problematic representation of dance in advertisements, also conclude that the representation strategy is based on equality through cultural representation that gives positive messages.   Keywords: advertising, cultural wisdom, dance, representation problems
Dekonstruksi Tari Bedhaya Murbeng Rat dalam Seni Pertunjukan Tari Bedhaya Maryono; Setiyastuti, Budi
PANGGUNG Vol 34 No 4 (2024): Dekonstruksi dan Rekonstruksi Identitas Budaya
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v34i4.3582

Abstract

Riset ini penting untuk diungkap dan dibahas karena perubahan merupakan sebuah peristiwa yang berjalan bagai cakra manggilingan yang tidak dapat ditahan dan terjadi. Perubahan itu penting dan sangat dibutuhkan dalam menjaga, melestarikan serta mengembangkan kehidupan seni pertunjukan. Tujuan studi dekonstruksi Bedhaya Murbeng Rat dalam seni pertunjukan Bedhaya ini untuk menciptakan suatu dinamika dalam seni pertunjukan dengan mengubah seni yang monoton ke seni kreatif yang terbuka. Artikel penelitian ini mendasarkan pada penelitian kualitatif. Jenis data dan sumber data serta informasi secara dominan didapat dari: Festival Bedhayan 2023, "Catur Sagotra" 2022, Sindhenan Gaya Surakarta (2005), Bothekan Karawitan II: Garap (2009), Sejarah dan Sakralitas Tari Bedhaya Ketawang (2022, 2023). Pertunjukan Bedhaya Ketawang pada acara Jumenengan (2023). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka dan studi dokumen. Semua data yang telah dikumpulkan, diklasifikasi, diolah dan dianalisis dengan metode trianggulasi. Riset ini menemukan bahwa penelitian dekonstruksi Bedhaya Murbeng Rat dalam seni pertunjukan, menemukan kebaruan ekspresi estetik seni yang kreatif dan terbuka. Perubahannya menciptakan suatu dinamika seni pertunjukan dengan mengubah seni yang monoton ke seni kreatif yang terbuka. Untuk itu riset ini harapannya memicu peneliti berikutnya, membahas lebih tajam dan mendalam dengan penambahan dan membuka pengembangan teknik studinya. Kata kunci: dekonstruksi, seni pertunjukan, tari Bedhaya Murbeng Rat.
TARI JARANSARI DALAM UPACARA RITUAL BERSIH DESA LENCOH KECAMATAN SELA BOYOLALI Setyoasih, Sri; Setiyastuti, Budi; Nuryanto, Nuryanto; Samsuri, Samsuri; Daryono, Daryono
Acintya Vol. 14 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i2.4603

Abstract

ABSTRACT Jaransari dance to cleanse the village of Lencoh, Sela, Boyolali is an art with a ritual function. There is a relationship between dance and local cultural customs. The research objective is to explore the art of dance with local cultural traditions.This research uses an anthropological approach to dance that is qualitative and descriptive. The methods used include observation, interviews, documentation, and literature.The result that the Jaransari dance desired to achieve is a folk dance performed in village cleansing ritual activities. Dance activities are closely related to the lifestyle of the community to deal with critical situations from the influence of the power of the village guardian spirits. Through the activities of the Jaransari dance, the community is considered to have fulfilled the wishes of the village's spirit, so that it will not interfere with community activities. After the cleansing ritual ceremony of the village, the community calmed down, worked hard and the harvest was bountiful.Key Words: jaransari, folk dance, ritual, village cleansing  ABSTRAKTari Jaransari dalam rangka  bersih desa Lencoh, Sela, Boyolali merupakan seni yang berfungsi ritual. Terdapat hubungan antara seni tari dengan adat budaya setempat. Tujuan penelitian adalah untuk menggali seni tari dengan adat budaya setempat.Penelitian menggunakan pendekatan antropologi tari yang bersifat desktiptif kualitatif.  Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil yang ingin dicapai tari Jaransari merupakan tari rakyat yang dipertunjukan pada kegiatan ritual bersih desa.  Kegiatan  tari  berkaitan erat dengan pola hidup masyarakat untuk menghadapi situasi gawat dari pengaruh kekuatan goib penunggu rokh desa.  Melalui kegiatan tari Jaransari masyarakat dianggap telah memenuhi keingginan penunggu rokh desa sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Setelah upacara ritual bersih desa masyarakat menjadi tenang, giat bekerja dan panen melimpah.Kata Kunci: jaransari, tari rakyat, ritual,  bersih desa.
TARI JARANSARI DALAM UPACARA RITUAL BERSIH DESA LENCOH KECAMATAN SELA BOYOLALI Setyoasih, Sri; Setiyastuti, Budi; Nuryanto, Nuryanto; Samsuri, Samsuri; Daryono, Daryono
Acintya Vol. 14 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i2.4603

Abstract

ABSTRACT Jaransari dance to cleanse the village of Lencoh, Sela, Boyolali is an art with a ritual function. There is a relationship between dance and local cultural customs. The research objective is to explore the art of dance with local cultural traditions.This research uses an anthropological approach to dance that is qualitative and descriptive. The methods used include observation, interviews, documentation, and literature.The result that the Jaransari dance desired to achieve is a folk dance performed in village cleansing ritual activities. Dance activities are closely related to the lifestyle of the community to deal with critical situations from the influence of the power of the village guardian spirits. Through the activities of the Jaransari dance, the community is considered to have fulfilled the wishes of the village's spirit, so that it will not interfere with community activities. After the cleansing ritual ceremony of the village, the community calmed down, worked hard and the harvest was bountiful.Key Words: jaransari, folk dance, ritual, village cleansing  ABSTRAKTari Jaransari dalam rangka  bersih desa Lencoh, Sela, Boyolali merupakan seni yang berfungsi ritual. Terdapat hubungan antara seni tari dengan adat budaya setempat. Tujuan penelitian adalah untuk menggali seni tari dengan adat budaya setempat.Penelitian menggunakan pendekatan antropologi tari yang bersifat desktiptif kualitatif.  Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil yang ingin dicapai tari Jaransari merupakan tari rakyat yang dipertunjukan pada kegiatan ritual bersih desa.  Kegiatan  tari  berkaitan erat dengan pola hidup masyarakat untuk menghadapi situasi gawat dari pengaruh kekuatan goib penunggu rokh desa.  Melalui kegiatan tari Jaransari masyarakat dianggap telah memenuhi keingginan penunggu rokh desa sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Setelah upacara ritual bersih desa masyarakat menjadi tenang, giat bekerja dan panen melimpah.Kata Kunci: jaransari, tari rakyat, ritual,  bersih desa.