Kecerdasan Buatan (AI) semakin banyak digunakan dalam pengawasan ujian daring untuk menjaga kejujuran akademik melalui fitur seperti pengenalan wajah, analisis gerakan, dan pemantauan otomatis. Namun, teknologi ini menimbulkan masalah etika dan privasi, termasuk risiko kebocoran data, bias algoritma, dan tekanan psikologis pada siswa. Studi kasus menunjukkan kurangnya transparansi kebijakan privasi, penilaian yang bias, dan kecemasan yang memengaruhi performa siswa. Penelitian ini merekomendasikan kebijakan yang transparan, algoritma yang inklusif, dan pendekatan humanis untuk menyeimbangkan integritas akademik dengan kesejahteraan siswa.
Copyrights © 2025