Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau Hyperandrogenic Anovulation (HA) atau yang dikenal juga dengan istilah Stein Leventhal Syndrome yang menjadi salah satu kelainan organ reproduksi seringkali dialami golongan wanita usia reproduktif. PCOS merupakan kumpulan gejala dari pengaruh IMT, terganggunya siklus menstruasi dan infertilitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT), Siklus Menstruasi dan Infertilitas dengan kejadian PCOS di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. Penelitian kuantitatif analitik observasional menggunakan rancangan penelitian case control. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling dengan rekam medis. Total sampel dalam penelitian ini adalah 60 sampel, dimana untuk case dan control masing- masingnya 30 dengan penyesuaian inklusi dan eksklusi. Perolehan data analisis dengan uji korelasi chi-square. Hasil: Hasil didapatkan responden dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang berisiko sebesar 33 responden (55%), responden dengan Siklus Menstruasi Tidak Normal adalah sebesar 38 responden (63,3%), dan responden dengan Infertilitas adalah sebesar 34 responden (56,7%). Responden Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian PCOS memiliki korelasi yang berpengaruh dengan p-value = 0,001. Siklus menstruasi dengan kejadian PCOS memiliki korelasi yang berpengaruh dengan p-value = 0,000. Infertilitas dengan kejadian PCOS memiliki korelasi yang berpengaruh dengan p-value = 0,000. Adanya korelasi yang berpengaruh antara Indeks Massa Tubuh (IMT), Siklus Menstruasi dan Infertilitas dengan kejadian PCOS di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar.
Copyrights © 2024