Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program penurunan stunting di Kota Sukabumi. Dengan menggunakan teori Edwards III (1980) tentang implementasi kebijakan, penelitian ini menganalisis aspek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi yang memengaruhi efektivitas program penurunan stunting. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun telah dilakukan berbagai upaya seperti program PMT, kampanye edukasi, dan kegiatan komunitas, namun masih terdapat tantangan dalam menurunkan angka stunting di Kota Sukabumi. Aspek komunikasi menunjukkan adanya upaya koordinasi antarinstansi dan komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pesan kebijakan kepada berbagai pihak terkait. Namun, masih ditemukan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan anak dan partisipasi aktif dalam program penurunan stunting. Sumber daya, termasuk tenaga kerja, anggaran keuangan, dan infrastruktur kesehatan, telah tersedia namun masih perlu dikelola secara efisien untuk mendukung pelaksanaan program secara optimal. Disposisi para pelaksana kebijakan terhadap program penurunan stunting menunjukkan tingkat komitmen yang beragam, namun upaya untuk memotivasi dan meningkatkan partisipasi aktif dari seluruh pihak terus dilakukan. Struktur birokrasi, terutama melalui Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, memiliki peran sentral dalam merancang, melaksanakan, dan mengawasi program penurunan stunting. Kerjasama lintas sektor dan koordinasi antarunit kerja menjadi kunci dalam memastikan kelancaran dan keberhasilan program tersebut. Penelitian ini menyoroti perlunya upaya lebih lanjut dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, optimalisasi penggunaan sumber daya, peningkatan disposisi positif dari para pelaksana kebijakan, serta perbaikan struktur birokrasi untuk mencapai tujuan penurunan stunting yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kota Sukabumi
Copyrights © 2024