Pembelajaran matematika, terutama pada materi geometri, sering kali menjadi tantangan bagi siswa sekolah dasar karena sifatnya yang abstrak dan kurangnya keterkaitan dengan pengalaman sehari-hari. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah menggunakan pendekatan etnomatematika, yaitu menghubungkan konsep-konsep matematika dengan elemen budaya lokal. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi penerapan pola lantai rumah adat Nusantara, seperti Rumah Betang, Rumah Joglo, dan Rumah Honai, sebagai media pembelajaran untuk membantu siswa memahami konsep persegi panjang. Dengan menggunakan metode kajian literatur, penelitian ini menganalisis potensi pola lantai rumah adat sebagai alat bantu visual dalam mengajarkan konsep panjang, lebar, keliling, dan luas persegi panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini tidak hanya mempermudah pemahaman siswa terhadap materi geometri, tetapi juga meningkatkan motivasi belajar serta keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran. Selain itu, pendekatan ini memiliki nilai tambah dalam memperkenalkan dan memperkuat apresiasi siswa terhadap budaya lokal, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan, kontekstual, dan menyenangkan. Oleh karena itu, integrasi pendekatan etnomatematika berbasis pola lantai rumah adat dapat menjadi strategi pembelajaran inovatif yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika sekaligus melestarikan budaya Nusantara.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024