Penelitian ini menginvestigasi peran dan signifikansi sertifikat Elsimil dalam konteks administrasi perkawinan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Selatan, Gorontalo, Indonesia. Dengan mengadopsi pendekatan sosiologis, penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dengan calon pengantin, petugas KUA dan tokoh agama setempat, serta analisis dokumen terkait kebijakan dan regulasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sertifikat Elsimil memiliki peran strategis dalam pencegahan stunting, memberikan pendampingan kepada calon pengantin, dan memastikan kelayakan untuk melangsungkan pernikahan. Namun, tantangan implementasinya adalah kurangnya informasi yang merata di masyarakat dan rendahnya pemahaman calon pengantin menunjukkan perlunya penyuluhan yang lebih massif dan intensif. Implikasinya mencakup perlunya perubahan regulasi administrasi perkawinan, tata kelola administrasi perkawinan, dan peningkatan penyuluhan efektif di masyarakat. Penelitian ini menjadi referensi bagi masyarakat terhadap evaluasi kebijakan dan program edukasi guna mendukung hak dan kewajiban calon pengantin demi kesejahteraan generasi mendatang.
Copyrights © 2024