Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan organisasi mahasiswa yang menjadi wadah berhimpunnya mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, bakat, kreativitas, dan orientasi. Pengurus dan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berasal dari mahasiswa aktif pada perguruan tinggi yang menaunginya. Sebuah organisasi pada setiap periode membutuhkan proses reorganisasi pengurus. Reorganisasi pengurus yang paling krusial diantaranya adalah reorganisasi Ketua Organisasi. Proses pemilihan ketua sebaiknya dilakukan dengan objektif untuk dapat menghindari perdebatan pada organisasi. Pemilihan pengurus diawali dengan pemilihan ketua yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan pengurus level di bawahnya. Musyawarah yang dilakukan pada pemilihan pengurus tentunya akan memiliki banyak alternatif yang membutuhkan pikiran dan waktu yang banyak dalam penentuan keputusannya Sistem Pendukung Keputusan dapat dijadikan solusi untuk membantu dalam menentukan calon ketua yang tepat dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Sistem pendukung keputusan mampu membantu pengurus untuk memberikan rekomendasi dari beberapa alternatif berdasarkan atribut yang ditentukan. Metode Simple Additive Weighting merupakan salah satu metode yang dapat melakukan penentuan kriteria dan bobot untuk membantu memberikan rekomendasi penetapan calon ketua organisasi. Penerapan metode SAW pada penelitian ini mampu menghasilkan nilai recall, accuracy dan precision sebesar 80% . Hasil dari penerapan metode ini kemudian di implementasikan pada sebuah sistem penunjang keputusan pemilihan ketua organisasi.
Copyrights © 2024