Anemia adalah suatu kondisi seseorang mengalami kehilangan zat besi dalam darah yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh. Berdasarkan data dinas kesehatan Kota Palu Tahun 2022, terjadi peningkatan kasus baru anemia pada remaja putri sebesar 21% dari tahun 2020 ke tahun 2021. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran status suspek anemia dan perilaku konsumsi tablet tambah darah remaja putri di kota Palu. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif non-eksperimental dan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yang diperoleh secara langsung dari 80 responden di kota Palu melalui pengisian kuesioner dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil yang didapatkan yaitu status anemia remaja putri di kota Palu yaitu sebanyak 55 responden (68,75%) suspek anemia dan sebanyak 25 responden (31,25%) bukan suspek anemia, sedangkan pada gambaran perilaku konsumsi tablet tambah darah yaitu 57,50% responden setuju pernah mencari informasi tentang anemia secara mandiri, 66,25% setuju untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di internet terkait anemia dan penggunaan tablet tambah darah, 52,50% tidak setuju bahwa tidak dapat menangani efek samping saat mengkonsumsi tablet tambah darah, 52,50% ragu-ragu bahwa lemas dan lesu yang dirasakan adalah akibat dari kekurangan zat besi, 67,50% setuju perlu bantuan tenaga kesehatan (apoteker/tenaga kefarmasian) terkait efek samping dari mengonsumsi tablet tambah darah, dan 60,00% setuju lebih mempercayai informasi langsung dari tenaga kesehatan dibandingkan pada media internet. Kesimpulan penelitian yaitu kejadian suspek anemia pada remaja putri di kota Palu masih tinggi dan oleh karena itu diperlukan perhatian pada beberapa faktor perilaku konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024