Penguntipan brondolan kelap sawit secara manual memakan waktu yang relatif lama serta membuat para pekerja merasa lebih lelah karena harus terus membungkuk selama proses penguntipan yang mengakibatkan produktivitas kerja dan hasil panen menurun, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan alat brondolan, masalah yang ditemui dilapangan adalah alat brondolan yang telah ada dan digunakan oleh berbagai industri kelapa sawit di Kalimantan Selatan dirasa masih belum maksimal dari segi kemudahan penggunaan, ukuran, bentuk dan biaya, oleh karena itu melalui penelitian ini dilakukan pembaharuan desain alat brondolan kelapa sawit dengan metode DFM (Design for Manufacture). Hasilnya setelah dilakukan analisis menggunakan metode DFM (Design for Manufacture), alat brondolan yang didesain dan dibuat memiliki keunggulan tidak lagi menggunakan sistem lempar namun menggunakan metode menguntip yang akan meningkatkan proses pengambilan brondolan sawit. Alat ini didesain dengan mengedepankan keringkasan dalam hal penggunaan dan easy assemble, agar mudah melakukan penggantian part yang mengalami kerusakan. Biaya produksi alat penguntip brondolan kelapa sawit lebih hemat dari pada alat penguntip brondolan kelapa sawit sebelumnya.Kata Kunci: Alat penguntip Brondolan, Kelapa Sawit, Design for Manufacture
Copyrights © 2024