Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh alternatif minyak biji nyamplung sebagai alternatif coolant selama proses pembubutan terhadap kekasaran dan kekerasan baja ST 37. Metode penelitian yang digunakan adalah studi eksperimen dengan melakukan studi literatur, eksperimental, pengambilan data, dan analisis data. Variasi proses pembubutan terdiri dari variasi persentase coolant dan putaran spindle. Pada penelitian ini, variasi minyak dromus digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan kekasaran terendah berada di variasi 1 putaran 450 rpm (40% minyak dromus + 55% air + 5% emulsi) menghasilkan nilai kekasaran awal 1,247m; titik dua 1,837 m; dan titik akhir 1,447 m. Sedangkan nilai kekasaran minyak biji nyamplung yang paling mendekati nilai kekasaran minyak dromus adalah variasi 4 putaran 400 rpm dengan nilai kekasaran awal 2,394m; titik dua 2,005 m; dan titik akhir 1,872 m. Selain itu, hasil nilai kekerasan tertinggi pada variasi 1 putaran 450 rpm (40% minyak dromus + 55% air + 5% emulsi) yang menghasilkan nilai kekerasan awal 93,4 HRB; titik kedua 91,7 HRB; dan akhir 89,3 HRB Sedangkan nilai kekerasan minyak biji nyamplung yang paling mendekati nilai kekerasan minyak dromus adalah variasi 4 putaran 450 rpm dengan nilai kekerasan awal 88,3 HRB; titik kedua 90,4 HRB; dan akhir 87,9 HRB.
Copyrights © 2024