Penginjilan adalah tugas dan tanggungjawab semua orang percaya. Sadar atau tidak, setiap orang percaya dipanggil untuk memberitakan Injil. Tentu ini bukan hal yang mudah, khususnya di daerah-daerah yang terkenal kuat dengan tradisi maupun keyakinan terhadap iman lama mereka. Seringkali penginjilan memberikan titik berat pada strategi atau metode yang dipakai para penginjil. Namun, tak kalah penting dari strategi atau metode, etika dan sikap hidup penginjil juga berperan penting dalam proses penginjilan. Seorang penginjil harus memiliki etika yang baik dan benar. Dalam penelitian ini, Paulus, seorang rasul yang cukup terkenal menjadi contoh teladan dalam melakukan penginjilan. Dengan urapan yang dari Allah bisa dikatakan penginjilan Rasul Paulus berhasil memenangkan jiwa-jiwa dan mendirikan gereja di kota tersebut. Efesus merupakan salah satu kota terbesar pada masa Kekaisaran Romawi. Rasul Paulus memiliki etika yang baik dalam penginjilannya di kota Efesus yang dijelaskan dalam Kisah Para Rasul 19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui penelitian bibliografi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menyajikan etika yang digunakan Rasul Paulus dalam penginjilannya di kota Efesus, kemudian dapat menggunakannya ditengah pelayanan masyarakat urban untuk merealisasikan Amanat Agung.
Copyrights © 2024