Ekspresi: Indonesian Art Journal
Vol 13, No 2 (2024)

Eksperimentasi Penggunaan Kayu Mangga sebagai Inovasi Alternatif Pengganti Kayu Maple dalam Pembuatan Violin

Alam, Ghoni Maulana (Unknown)
Wirayudha, Asep Hidayat (Unknown)
Latif, Bakhrudin (Unknown)



Article Info

Publish Date
21 Nov 2024

Abstract

Penelitian ini merupakan upaya eksplorasi yang mendalam terhadap proses pembuatan biola menggunakan kayu mangga dengan desain model Stradivarius tahun 1703, serta analisis terperinci terhadap karakteristik akustik yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental untuk menguji kelayakan kayu mangga sebagai bahan dasar violin, menggantikan kayu maple, yang tidak tersedia secara luas di Indonesia. Model yang digunakan adalah Violin model Stradivarius tahun 1703. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu mangga dapat dianggap sebagai alternatif yang potensial untuk bahan pembuatan biola, meskipun terdapat perbedaan signifikan dibandingkan dengan biola yang menggunakan kayu maple. Uji frekuensi resonansi dan analisis kekerasan suara menunjukkan bahwa biola dari kayu mangga mampu menghasilkan suara yang mampu bersaing, namun masih memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan stabilitas harmonik dan respons frekuensi tinggi. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan saran bahwa dengan penyesuaian teknik konstruksi yang tepat, potensi kayu mangga sebagai bahan baku untuk pembuatan biola bisa dioptimalkan. Temuan ini tidak hanya memberikan wawasan baru dalam bidang pembuatan alat musik tradisional, tetapi juga mengilustrasikan pentingnya eksplorasi bahan baku alternatif dalam konteks modern yang mengutamakan keberlanjutan dan ketersediaan bahan.Kata kunci: Violin, kayu mangga, frekuensi, eksperimentasi AbstractExperimental Use of Mango Wood as an Alternative Innovation to Maple Wood in Violin Construction. This study presents an in-depth exploration of the process of constructing violins using mango wood, modeled on the 1703 Stradivarius design, along with a detailed analysis of the resulting acoustic characteristics. An experimental approach was adopted to assess the viability of mango wood as a primary material in violin production, substituting the traditionally used maple wood, which is not widely available in Indonesia. The model applied was a 1703 Stradivarius-style violin. Findings indicate that mango wood has potential as an alternative material for violin making, although notable differences were observed when compared to violins crafted with maple wood. Resonance frequency tests and sound hardness analyses revealed that mango wood violins can produce competitive sound quality, yet further refinements are necessary to enhance harmonic stability and high-frequency response. Overall, this study suggests that with appropriate construction technique adjustments, the potential of mango wood as a violin-making material could be maximized. These findings not only provide new insights into traditional musical instrument manufacturing but also underscore the importance of exploring alternative materials in a modern context that prioritizes sustainability and material availability.Keywords: violin, manggo wood, frequency, experimentation

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

ekspresi

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

EKSPRESI is a double-blind peer-reviewed international journal published twice a year in April and October. Ekspresi published by Institut Seni Indonesia Yogyakarta. This journal contains articles on research results, conceptual ideas, art creation, and community service activities in the fields of ...