Beton geopolimer merupakan varian beton yang reaksi pengikatannya tidak seperti beton konvensional yang menggunakan reaksi hidrasi melainkan reaksi polimerisasi. Beton ini mengaplikasikan fly ash (abu terbang) sebagai bahan pengikatnya dan menggunakan aktivator untuk meningkatkan reaksi polimerisasi yang terjadi serta membantu dalam pencampuran fly ash, pasir, dan kerikil. Aktivator yang dipakai pada penilitian ini adalah menggunakan cairan NaOH atau sodium hidroksida (SH) dan cairan Na2SiO3 atau sodium silikat (SS). Bahan-bahan kimia ini bertujuan untuk memingkatkan kekuatan dari beton, meningkatkan ketahanan lingkungan, dan pengurangan emisi karbon. Kajian ini menerapkan metode eksperimen kuantitatif yang dilakukan di laboratorium, dengan sampel uji berbentuk silinder dengan dimensi 15 cm x 15 cm x 30 cm. Rasio alkali aktivator yang digunakan adalah 0,53 dengan variasi SS/SH sebesar 0,5; 1,0; dan 1,5. Sampel-sampel ini akan diuji setelah benda uji berusia 28 hari. Pengujian dilakukan untuk menentukan nilai kuat tekan pada sampel beton dengan variasi rasio SS/SH dari 0,5 hingga 1,5. Hasil pengujian setelah 28 hari menunjukkan kuat tekan dengan variasi SS/SH 0,5; 1,0; dan 1,5 berturut-turut sebesar 30,48 MPa, 32,06 MPa, dan 35,90 MPa. Berdasarkan pengujian kuat tekan ditemukan bahwa rasio SS/SH yang memberikan hasil terbaik adalah 1,5, dengan kuat tekan 35,90 MPa.
Copyrights © 2024