Gerakan dakwah di Indonesia telah berkembang pesat melalui berbagai bentuk organisasi, baik tradisional maupun modern. Masing-masing memiliki karakteristik dan metode dakwah yang berbeda, yang memengaruhi cara ajaran Islam menyebar di masyarakat. Dua lembaga Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, berkontribusi besar pada pengembangan dakwah dan kehidupan sosial-keagamaan bangsa. Terlepas dari kenyataan bahwa keduanya bertujuan untuk mengembangkan dan menyebarkan ajaran Islam, terdapat perbedaan yang signifikan dalam pendekatan, teknik dakwah, dan struktur organisasi yang digunakan oleh masing-masing. NU menggunakan pendekatan yang lebih tradisional dan kultural, mengutamakan pemahaman Islam melalui ajaran tasawuf, ritual keagamaan, dan pengajaran yang lebih sesuai dengan budaya lokal. Muhammadiyah, di sisi lain, menggunakan pendekatan yang lebih rasional, modern, dan terstruktur untuk melakukan reformasi dalam pemahaman Islam. Mereka juga mengutamakan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara NU dan Muhammadiyah dalam hal metode dakwah, kontribusi mereka kepada masyarakat, dan peran keduanya dalam dinamika sosial dan politik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bagaimana organisasi dakwah tradisional dan modern berbeda, serta strategi yang digunakan oleh masing-masing organisasi. Meskipun keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan, organisasi tradisional dan modern saling melengkapi dalam memperkuat dakwah Islam di Indonesia, dengan saling mengubah dan bekerja sama saat menghadapi tantangan zaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan dalam beberapa hal, NU dan Muhammadiyah keduanya berperan penting dalam membentuk citra Islam Indonesia yang moderat dan toleran.
Copyrights © 2024