Thailand dan Indonesia menjalin hubungan dekat sejak lama, terbukti dengan hubungan diplomatik resmi pada 1950 dan keanggotaan keduanya dalam ASEAN. Meskipun muslim merupakan minoritas di Thailand (15%), diaspora muslim mengalami beberapa tantangan dalam melaksanakan ibadah sebagai individu yang memeluk agama islam. Selanjutnya Diaspora Indonesia tersebar dengan berbagai aktivitas terutama yang bekerja di perusahaan multinasional atau sebagai mahasiswa, menghadapi jadwal kerja yang panjang, dari 08.00 hingga 18.00. Hal ini menyulitkan mereka untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Thailand, mendirikan Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada diaspora. Namun, implementasi kurikulum merdeka di SIB, terutama di tingkat PAUD, masih menghadapi kendala karena sosialisasi yang kurang masif. Untuk mengatasi permasalahan ini, program pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan metode pendekatan yang mencakup keagamaan, kesehatan, dan pendidikan sesuai kebutuhan. Upaya ini bertujuan memberikan solusi konkret untuk mendukung kesejahteraan fisik dan mental diaspora, termasuk implementasi yang lebih efektif dari kurikulum merdeka di SIB. Dengan demikian, program ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam mendukung diaspora Indonesia di Thailand.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024