Tanaman obat seperti jahe, temulawak, dan kunyit dikenal tahan terhadap perubahan cuaca dan kondisi lingkungan yang ekstrem. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan upaya pemberdayaan masyarakat melalui apotek hidup dengan pemanfaatan tanaman obat untuk kesehatan dan konservasi keanekaragaman hayati. Masyarakat yang memanfaatkan Apotek Hidup akan memiliki ketahanan pangan yang lebih baik, karena mereka memiliki sumber tanaman obat yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan tanpa bergantung pada obat-obatan komersial yang mungkin sulit diakses di masa krisis iklim. Metode Penelitian menggunakan pendekatan partisipatif (Parcipatory Approach). Hasil Pengabdian Program Apotek Hidup dapat digunakan sebagai alat edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya kelestarian lingkungan dan hubungan antara tanaman, kesehatan, dan iklim. Dengan memahami bagaimana tanaman obat dapat membantu mitigasi perubahan iklim, masyarakat akan lebih terlibat dalam menjaga lingkungan dan beradaptasi terhadap perubahan iklim. Pemanfaatan apotek hidup dalam program pengabdian masayrkaat ini memberikan dorongan pemahaman inklusif kepada masyarakat terkait potensi tanaman obat dalam mendukung Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Copyrights © 2024