Penulisan ini dilatarbelakangi oleh tradisi masyarakat tentang upacara tujuh bulananĀ  didikan Adat Jawa tentang Tingkeban. Tingkeban atau tradisi yang diterapkan pada ibu hamil dimasyarakat Desa Citaman Jernih Dusun VII, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Tujuan dari penulisan ini adalah: 1) Untuk mengetahui nilai- nilai didikan dari budaya Adat Jawa sebagai Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen dan Mahasiswa mengenai didikan Adat dalam Upacara Tingkeban di Desa Citaman Jernih Dusun VII, Kecamatan Perbaungan, Kota perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai 2) Untuk mengetahui bentuk pelestarian serta didikan yang terkandung di dalam pelaksanaan Upacara Tingkeban di Desa Citaman Jernih Dusun VII Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara bersama ketua Adat atau sesepuh Desa sekitar lokasi yaitu bapak Karyo usia 60 tahun yang sudah sedari dalu tinggal di lokasi, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa Upacara Tujuh Bulanan Tingkeban merupakan upacara yang dilaksanakan pada usia kehamilan 7 bulan. Tradisi Upacara Tujuh Bulanan Tingkeban bagi ibu hamil ini mengandung nilai-nilai pendidikan dalam kehidupan masyarakat Desa Citaman Jernih Susun VII, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Pengertian tradisi tujuh bulanan adalah ritual atau praktik yang dilakukan oleh seorang ibu hamil selama tujuh bulan kehamilan. Ini mencakup berbagai tindakan dan perbuatan yang dianggap membantu kesejahteraan ibu dan bayi selama masa kehamilan. Asal usul Tradisi ini berasal dari berbagai budaya dan agama di seluruh dunia, dengan tujuan untuk memberikan dukungan emosional, fisik, dan spiritual kepada ibu hamil. Beberapa praktik mungkin memiliki akar sejarah yang lebih jauh.Praktik dalam Tradisi Tujuh BulananĀ  bervariasi, tetapi dapat mencakup doa, ritual keagamaan, penggunaan ramuan herbal atau obat-obatan tradisional, perubahan pola makan atau gaya hidup, serta konseling emosional dan kemanfaatan seorang ibu dalam masa kehamilannya. Beberapa orang percaya bahwa tradisi tujuh bulanan membantu persiapkan tubuh ibu untuk persalinan, mengurangi risiko komplikasi kehamilan, serta memberikan dukungan emosional dan spiritual selama masa kehamilan.Variasi Budaya dan Agama dalam praktiknya adalah bervariasi secara signifikan antara budaya dan agama. Setiap komunitas memiliki cara mereka sendiri untuk merayakan dan mendukung ibu hamil selama tujuh bulan tersebut. Pentingnya Keseimbangan Penting untuk menjaga antara praktik-tradisi ini dengan pengetahuan Medis yang modern saat menjalani masa kehamilan agar mendapatkan hasil terbaik bagi kesehatan ibu dan bayi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024